Karpet Bermotif Mega Mendung di Gedung DPRD Cirebon, Pemerhati Budaya: Warisan Leluhur Ternodai

- 14 Agustus 2020, 14:25 WIB
Motif Mega Mendung. *Pixabay
Motif Mega Mendung. *Pixabay /

HALOYOUTH - Pemerhati budaya dan sejarah di Cirebon dibuat geram dengan adanya karpet bermotif Mega Mendung yang terpasang di lantai Griya Sawala Gedung DPRD Kota Cirebon Jawa Barat.

Mereka menilai jika karya seni warisan leluhur itu telah ternodai karena karpet yang sudah dipasang dan diinjak-injak.

Pemerhati sejarah Cirebon, Mustaqim Asteja mengatakan, publikasi atau mengenalkan tentang seni dan sejarah di daerah itu sangatlah penting. Namun, jangan sampai ada penerapan yang salah agar tidak menjadi bahan tertawaan orang.

Baca Juga: Perempatfinal Liga Champions: Lewandowski Lebih Produksi dari Messi dan Suarez

Terlebih lagi, karpet bermotif Mega Mendung tersebut dipasang di Gedung DPRD yang merupakan tempat para wakil rakyat. Seharusnya, penerapan karpet tersebut harus didiskusikan terlebih dahulu dengan para budayawan sebelum dipasang.

"Saya nilai penempatannya tidak tepat, karena biasanya motif mega mendung sendiri berada di atas, sebagai menandakan rahmat dari langit yang tinggi," ungkapnya.

Sementara itu Pemerhati Budaya dan Sejarah Cirebon, Jajat Sudrajat, mengatakan, dengan adanya kasus tersebut pihak DPRD Kota Cirebon telah menistakan hasil karya seni budaya Cirebon. Karena karya batik mega mendung yang bernilai adiluhung dijadikan karpet.

Baca Juga: Hari Pramuka Nasional: Semangat Berbangsa dan Bernegara

"Motif batik mega mendung mempunyai makna filosofi, mengayomi, menggantungkan cita-cita setinggi langit. Harusnya ada di atas atau di dinding, bukan untuk diinjak-injak,” katanya.

Halaman:

Editor: Fauzian Ahmad

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x