7 Mitos Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Berikut Penjelasannya

23 Juli 2023, 21:44 WIB
7 Mitos Gunung Semeru, Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Berikut Penjelasannya /Instagram @gunungsemeru.id/

 

HALOYOUTH - Bagi para pendaki mungkin sudah tidak asing lagi dengan nama gunung Semeru Puncak Mahameru dan Ranu Kumbolo.

Gunung Semeru adalah sebuah gunung tertinggi yang ada di pulau Jawa dan Mahameru adalah sebuah nama puncak tertinggi dari gunung Semeru. 

Dan Ranu Kumbolo adalah sebuah danau yang terletak di Gunung Semeru yakni berada di ketinggian kurang lebihnya 2400 MDPL.

Ranu Kumbolo merupakan bagian dari rute termudah yang berasal dari Ranu Pani menuju puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Intip Misteri Makam Keramat Nyi Roro Kidul: Pesona Gaib di Gunung Salak

Di sekitar pinggiran danau ini terdapat area perkemahan bagi para pendaki yang ingin melepaskan rasa lelah sekaligus menikmati keindahan pemandangan yang ada di lokasi tersebut.

Namun ternyata di balik kegagahan Gunung Semeru dan keindahan Danau Ranu Kumbolo terdapat beberapa mitos yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang ataupun para pendaki.

Lantas apa sajakah mitos-mitos yang ada di Gunung Semeru tersebut, berikut penjelasannya.

1. Air Danau Ranu Kumbolo (Air Suci atau Sakral)

Air yang terdapat di danau Ranu Kumbolo dipercaya oleh masyarakat sekitar sebagai wadah air yang suci sejak ratusan tahun yang lalu.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Dieng, Paling Hits dan Banyak Dikunjungi

Air Danau Ranu Kumbolo ini selalu dimanfaatkan dalam setiap ritual-ritual suci, kepercayaan masyarakat setempat dan karena kesakralannya sehingga terdapat beberapa larangan bagi orang-orang ataupun para pendaki yang beristirahat di lokasi itu.

Salah satunya bagi orang-orang tidak diperbolehkan untuk mandi mencuci apalagi buang air di danau tersebut.

Selain itu di danau ini juga dilarang untuk berenang karena selain airnya yang sangat dingin danau ini juga memiliki kedalaman kurang lebih 28 meter.

Terlepas dari benar atau tidaknya mitos itu kita sebagai manusia memang sepantasnya untuk menjaga keindahan danau itu oleh karena itu setiap aktivitas di area ini sebaiknya dilakukan dalam jarak 10 meter dari tepi danau.

Dan jika kita ingin mandi ataupun buang air di sana juga sudah disediakan toilet untuk umum.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Wisata Religi di Bandung, Cocok Untuk Menenangkan Batin

2. Tanjakan Cinta 

Tanjakan ini berada di sebelah barat Danau Ranu Kumbolo dan merupakan jalur perbukitan, untuk menuju ke puncak gunung mitosnya bagi siapa saja yang terus mendaki tanjakan cinta ini dan sambil memikirkan kekasih tanpa menoleh ke belakang.

Maka ia akan memiliki akhir cerita yang bahagia namun sebaliknya jika pada saat mendaki tanjakan cinta ini orang itu menoleh ke belakang maka kisah cintanya akan berakhir pilu.

Mitos ini bermula bahwa pada zaman dahulu ada sepasang kekasih yang sudah bertunangan mendaki Gunung Semeru dan melewati tanjakan ini dan konon pada waktu itu si pria melewati tanjakan ini terlebih dahulu dan meninggalkan kekasihnya di belakang.

Baca Juga: 5 Ciri-Ciri Mimpi yang Bakal Jadi Kenyataan: Mengenal Fenomena Deja Vu

Saat ia menoleh ke belakang ternyata tunangannya itu sudah jatuh terguling karena kelelahan dan kemudian meninggal, kemudian tanjakan tersebut diberi nama tanjakan cinta.

3. Ikan Mas Penjaga Danau Ranu Kumbolo 

Danau Ranu Kumbolo juga dilimpahi dengan berbagai ikan mas yang sangat cantik, namun dibalik itu terdapat sebuah larangan bagi setiap orang yang berkunjung tidak diperbolehkan untuk memancing ataupun menangkap ikan-ikan tersebut.

Karena pasalnya warga setempat meyakini bahwa ikan mas tersebut merupakan jelmaan dari Dewi yang ditugaskan untuk menjaga keindahan Ranu Kumbolo yang ada di Gunung Semeru. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Religi di Aceh, Serambi Mekkah Saksi Bisu Tsunami

4. Terdapat Sosok Dewi Berkebaya Kuning 

Kemudian selain berwujud sebagai ikan-ikan Mas yang sangat cantik, konon penunggu Danau Ranu Kumbolo ini juga ada yang menjelma sebagai wanita yang sangat cantik.

Menurut cerita yang beredar sosok wanita itu kerap muncul dengan mengenakan pakaian kebaya berwarna kuning dan biasanya sebelum kemunculannya maka asap akan tiba-tiba mengepul di permukaan danau.

5. Camp Kalimati

Kemudian setelah menikmati keindahan Ranu Kumbolo maka para pendaki akan sampai pada camp terakhir yaitu Camp Kalimati.

Baca Juga: Mengenal Gua Hira: Tempat yang Memiliki Makna Mendalam dalam Sejarah Islam

Konon di Camp Kalimati ini pendaki sering mendengar suara-suara aneh seperti mendengar suara gamelan, suara seperti orang di pasar dan lain sebagainya.

Maka disarankan di lokasi ini kamu juga harus tetap menjaga tatakrama entah itu dalam ucapan ataupun tindakan.

6. Puncak Mahameru 

Selanjutnya setelah para pendaki beristirahat dari Camp Kalimati, maka mereka akan melanjutkan perjalanannya Menuju Puncak Mahameru dan puncak ini merupakan titik tertinggi di Pulau Jawa.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Ternyata 3 Tokoh Ini Berasal Dari Pandeglang Banten, Makamnya Selalu Ramai Diziarahi

Mitosnya Puncak Mahameru ini dikenal sebagai puncak abadi para dewa yang menghubungkan manusia dengan Dewa yang ada di kahyangan.

Hingga kini masyarakat Jawa dan Bali masih banyak yang menganggap bahwa Puncak Mahameru ini adalah sebagai tempat persinggahannya para dewa. 

7. Gunung Semeru (Pakunya Tanah Jawa)

Menurut legenda kepercayaan masyarakat Jawa yang tertulis dalam kitab kuno Tantu Pagelaran pada abad ke-15 bahwa dulunya pulau Jawa ini mengambang dan terombang-ambing di lautan. 

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Backpacker di Pandeglang, Yuk Mengungkap Pesona Eksotis Masih Asri dan Kearifan Lokal

Kemudian para dewa pun memutuskan untuk memaku Pulau Jawa yaitu dengan memindahkan Gunung Semeru yang ada di India ke atas pulau Jawa.

Pada awalnya Gunung Semeru ini berada di ujung Barat Tanah Jawa, namun karena posisinya yang menjadi berat sebelah maka kemudian gunung tersebut dibagi dua yaitu gunung Semeru di sisi Timur dan gunung Penanggungan di sisi Barat Jawa.

Itulah 7 mitos tentang Gunung Semeru yang ada di Jawa Timur dan merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa, semoga bermanfaat.***

Editor: Saepudin Bahri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler