Mau Tahu Cara Mengetahui Suatu Pernyataan yang Benar atau Salah Kaya Gimana? Simak Penjelasannya

3 April 2022, 15:26 WIB
Mau Tahu Cara Mengetahui Suatu Pernyataan yang Benar atau Salah Kaya Gimana? Simak Penjelasannya /Geralt / PIXABAY.

HALOYOUTH- Kalian pasti pernah menyatakan pada satu pandangan ini benar dan pandangan yang lain salah.

Tetapi tolak ukur suatu kebenaran pandangan orang berbeda-beda, kadang orang mempunyai jawabannya masing-masing.

Ada tolak ukur kebenaran yang disetujui melalui suara banyak orang. Jadi maksudnya suatu pandangan disetujui oleh suara banyak orang.

Dan apakah mereka ahli atau tidak dalam persoalan yang didiskusikan, maka dengan itu pandangan menjadi benar.

Baca Juga: 4 Makanan Ini Bisa Membuat Hidung Meler Terus Menerus

Maka dari itu pentingnya kita untuk mempelajari ilmu logika, agar suatu argumen atau pernyataan itu terarah pada tujuan.

Tapi untuk mengetahui tolak ukur benar atau salah suatu pernyataan bisa melalui 2 cara yang paling banyak diterima orang.

Sebagaimana dikutip haloyouth.com dari buku Logical Fallacy karya Muhammad Nuruddin, mari lihat uraiannya sebagai berikut.

1. Korespondensi
Teori ini menyatakan bahwa benar atau salahnya suatu pernyataan atau pandangan tergantung sesuai tidaknya dengan realitas yang ada.

Realitas pada teori ini tidak semata pada realitas secara fisik, tetapi juga ada pada realitas non-fisik atau wujud-wujud metafisik.

Baca Juga: Tips untuk Bunda dalam Mengatasi Biang Keringat pada Si Kecil

Misalnya, ada orang bilang "Presiden Jokowi telah membubarkan organisasi HTI". Apakah pernyataan ini benar? Tentu saja benar atau salahnya pernyataan tergantung pada sesuai tidaknya pada kenyataan yang ada.

Kalau sesuai maka benar, kalau tidak maka salah.
Kalau kenyataannya presiden Jokowi membubarkan HTI, maka pernyataan di atas adalah pernyataan benar. Kalau tidak berarti salah.

2. Koherensi/konsistensi
Teori ini menyatakan bahwa benar atau salahnya suatu pernyataan ditentukan oleh konsistensi dengan pernyataan-pernyataan yang telah disepakati kebenarannya.

Misalnya anda berkata "Tuhan itu ada." Ini namanya proposisi yang pernyataan itu bisa jadi benar dan bisa jadi salah. Tetapi lawan anda berkata Tuhan itu tidak ada.

Lalu bagaimana cara untuk membuktikan benar atau salahnya suatu pernyataan tersebut? Caranya kamu bisa menggunakan teori korespondensi juga bisa menggunakan teori konsistensi ini.

Baca Juga: Berikut Tips Merangsang Pertumbuhan Rambut Pada Bayi Agar Lebat

Seperti ada atau tidak adanya Tuhan bisa dibuktikan dengan argumen yang logis, dengan premis-premis yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.

Misalnya alam semesta, mungkin bisa dikatakan ada. Tetapi segala sesuatu yang mungkin ada pasti membutuhkan sebab yang menjadikan ada seperti hukum kausalitas, jika ada akibat maka disana ada sebab.

Maka kesimpulannya, alam semesta itu butuh kepada sebab yang menjadikan ada. Dan yang menjadi sebab itu adalah Tuhan. Jadi alam semesta ini ada yang mengadakan, dan yang mengadakan itu adalah Tuhan.

Barangkali, itu cara mudah untuk kamu yang ingin menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan lawan.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Buku

Tags

Terkini

Terpopuler