Sinopsis Film Moxie, Perubahan Perangai Remaja Lugu Jadi Sosok Berani Melawan Penindasan di Sekolah

- 9 Maret 2021, 12:05 WIB
Review film Moxie
Review film Moxie /Instagram @moxiebrasil/

HALOYOUTH.COM – Netflix telah menghadirkan film terbaru yang berjudul Moxie. Diadaptasi dari novel karya Jennifer Mathieu yang diterbitkan pada tahun 2015.

Film Moxie menceritakan tentang feminisme remaja pemberontak, yang disutradarai oleh Amy Phoeler.

Film ini dibintangi oleh Hadley Robinson, Lauren Tsai, Josephine Langford dan Patrick Schwarzenegger.

Baca Juga: Update Sinopsis Sisyphus: The Myth Episode 6, Terungkap Motif Jahat Seo Jin

Dimulai dari seorang gadis SMA Rockport High bernama Vivian (Hadley Robinson) yang bermimpi tersesat di hutan, meski sangat ketakutan, namun dia tidak bisa mengeluarkan suaranya walaupun dia sudah berusaha teriak sekuat tenaga.

Vivian merupakan siswi yang pemalu di lingkungan sekolah, dia hanya punya satu sahabat bernama Claudia (Lauren Tsai), anak perempuan keturunan Asia.

Selain kurang dikenal di lingkungan sekolah, Vivian juga termasuk anak yang paling penurut dan tidak suka bertingkah 'aneh-aneh' di antara kalangan angkatan anak SMA Rockport High.

Konflik mulai muncul saat dia menyaksikan ada anak baru yaitu Lucy (Alycia Pascual Pena) yang sedang diganggu oleh kapten football (Patrick Schwarzenegger).

Baca Juga: AWAS! Terungkap, Stres Akibat Pekerjaan Lebih Mudah Menyerang Perempuan Dibanding Pria

Lucy merupakan gadis keturunan Afrika Amerika yang sempat ditegur oleh Vivian agar mengabaikan tingkah Wilson.

Sayangnya dengan tegas Lucy menolak akan tetap melawan Wilson kapten football yang suka mengganggunya.

Adanya ketidakadilan gender yang terlihat jelas di matanya, Vivian lalu bertanya pada ibunya (Amy Poehler) apa yang dilakukan sang ibu saat seusianya, lalu ibunya pun bercerita.

Terinspirasi oleh pemberontakan yang dilakukan ibunya di masa seusiannya, Vivian kemudian tersadar ini waktunya untuk mengungkap perilaku yang tidak adil dari teman-temannya.

Vivian membuat majalah feminis anonim sebagai aksi berontak atas ketidak adilan yang terjadi di sekolahnya.

Majalah buatan Vivian dan teman-temannya menjadi sarana untuk mengungkap perilaku pilih kasih di sekolahnya.

Majalah tersebut diberi nama Moxie.

Setelah dirilisnya majalah Moxie, tidak lama kemudian Vivian yang dulu dikenal sebagai siswi yang pemalu dan tidak pernah dianggap, kini mulai menjalin persahabatan dengan geng cewek lainnya.

Film ini bisa jadi edukasi untuk kalangan remaja, terutama wanita.

Baca Juga: Kaesang Akhirnya Beri Klarifikasi, Kaesang: Aku Dimaki-maki Tapi Aku Diem Aja

Karena wanita ataupun laki-laki semuanya sama, sama-sama punya hak untuk diperlakukan adil.

Film ini cukup menghibur, namun sisi lain film Moxie membuat penyelesaian masalah menggunakan pendekatan melalui pemberontakan. ***

 

Editor: Purnama

Sumber: Netflix


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah