Belajar Filosofi Stoicism dari Serial ‘Layangan Putus’ Cara Atasi Masalah Hidup Ala Kinan

- 23 Januari 2022, 12:29 WIB
Filosofi Stoicism dari Serial'Layangan Putus' Cara Atasi Masalah Hidup ala Kinan
Filosofi Stoicism dari Serial'Layangan Putus' Cara Atasi Masalah Hidup ala Kinan /Tangkapan layar YouTube Satu Persen/

HALOYOUTH – Dari serial ‘Layangan Putus’ ternyata kita bisa belajar banyak hal, termasuk mengenai stoicism.

Seperti yang kita tahu bahwa serial ‘Layangan Putus’ mengangkat tema mengenai masalah rumah tangga, perselingkuhan, dan perceraian.

Sebelumnya, kita akan bercerita sedikit mengenai spoiler serial ‘Layangan Putus’ itu sendiri. Jadi serial ini ngebahas soal kehidupan suami istri, namanya Aris dan Kinan.

Sosok Aris diperankan oleh Reza Rahardian sedangkan Kinan diperankan oleh Putri Marino. Sosok Aris di mata Kinan adalah sosok seorang suami dan ayah yang baik.

Makanya, ketika Kinan tahu Aris selingkuh dengan Lydia yang diperankan oleh Anya Geraldine, rumah tangga mereka akhirnya terancam. Diibaratkan seperti layangan putus.

Fokus dari cerita ini adalah tentang perselingkuhan, dan memang akan berdampak ke orang-orang yang mengalami langsung terutama ke Kinan, anaknya, dan tentunya oleh selingkuhannya yaitu Lydia.

Baca Juga: Nana Sebagai Perempuan Biasa yang Ingin Diperlihatkan oleh Kamila Andini di Film Before Now & Then

Sebagaimana dikutip Haloyouth.com dari kanal YouTube Satu Persen, Kali ini kita tidak akan terlalu ngebahas masalah perselingkuhanya, tapi kita akan ngebahas masalah yang umumnya.

Yaitu masalah hidup, gimana cara mengatasinya masalah termasuk perselingkuhan dari setiap karakter di serial ‘Layangan Putus’.

Pada dasarnya, setiap orang pasti memiliki masalah hidup. Dari derajat, tipe, dan spesifikasi masing-masing.

Jadi, apapun masalah hidup yang kamu alami saat ini, yang membuat kamu merasa cemas, overthinking, kebingungan, kepikiran, inscure, dan lain sebagainya.

Ketahuilah bahwa itu adalah hal yang normal dan wajar, tapi yang pasti ketika masalah hidup itu sudah perlahan-lahan dilewati tentunya kita akan belajar hal baru.

Yang membuat kita semakin berkembang, semakin kuat, dan yang pasti kita tidak kaget dengan masalah-masalah yang akan datang selanjutnya.

Baca Juga: Penggemar Film, Sepanjang Tahun 2022 Bakal Ada 11 Serial dan Film Marvel Terbaru yang Akan Tayang Loh

Dan di serial ‘Layangan Putus’ juga sama, contohnya Kinan. Dia harus berhadapan dengan fakta bahwa suaminya selingkuh, rumah tangganya hancur, marah, nangis, kecewa, prustrasi, dan banyak emosi lainnya ketika dia tahu dan dia menanggapi bahwa Aris suaminya berselingkuh.

Seringkali hal yang terjadi adalah ketika ada masalah hidup melanda kita, kadang kita gerasa kejebak dan itu mungkin yang dirasakan sama Kinan, bahwa mungkin itu yang dirasakan sama kamu juga.

Masalah yang ada, banyak menyebabkan orang-orang yang merasakannya menjadi overthinking, inscure, dan bahkan ingin marah dengan keadaan.

Ini adalah respon yang sebenarnya normal dan manusiawi, baik kita diperspektif Kinan, atau kita berkaca pada perspektif diri sendiri ketika dihadapkan dengan masalah.

Nah, apa sih yang bisa kita pelajari dari serial ‘Layangan Putus’? Hal pertama yang bisa kita pelajari dari serial ini adalah:

Sebenarnya didunia ini itu, ada sesuatu yang bisa kita control dan gak bisa kita kontrol.

“Tidak apa-apa, jika sesekali kita harus kehilangan layangan kita. Tidak apa-apa, jika sesekali impian kita diterbangkan oleh angin, karena satu-satunya yang harus kita genggam erat adalah diri kita sendiri.” Ucap Kinan di serial ‘Layangan Putus’.

Baca Juga: Tak Seindah Drakor, Begini Cerita Rakyat Korea Selatan Tentang Gumiho, Si Rubah Ekor Sembilan

Kata-kata itu mengambarkan filosofi stoicism, yang akan dibahas pada kesempatan ini. Terutama ngebahas masalah dikotomi kontrol, yaitu hal yang bisa kita kontrol dan tidak bisa kita kontrol.

1. Yang bisa kita kontrol:
- Pikiran
- Aksi

2. Hal yang tidak bis akita kontrol:
- Semua hal selain pikiran dan aksi.

Pada dasarnya, Kinan sebenarnya tidak punya control apakah Aris bakal selingkuh atau enggak. Kinan juga gak punya control kenapa Aris lebih memilih selingkuh sama Lydia dan membawa Lydia ke cappadocia, bukan dia.

Hal yang bisa kita kontrol pada akhirnya hanya diri kita sendiri, bagaimana respon kita terhadap masalah yang kita alami, gimana keputusan kita, atau gimana kita mengelola diri untuk menghadapi masalah.

Kita juga bisa belajar dari Raya, Raya bisa aja memilih untuk kabur, marah-marah, tapi dia memilih nulis untuk ngejelasin, sebenarnya dia masing sayang sama papipnya.

Tapi dia juga marah dan sedih, ketika papipnya sudah nyakitin mamimnya yang pada akhirnya nyakitin dia juga.

Baca Juga: Kejam! Anya Geraldine Dibenci Netizen, Saat Unggah Foto Bersama Reza dan Graciella Abigail

Kalau kita dihadapkan sama satu masalah, kita bisa ngikutin apa yang dilakuin sama Raya. Hal ini bisa kita kontrol atau enggak.

Kamu bisa belajar dua hal, yaitu kamu bisa belajar filosofi stoicism dan kamu juga bisa belajar komunikasi asertif. Dimana kamu sadar bahwa kamu tidak bisa mengontrol lawan bicara.

Tapi, kamu bisa menyampaikan perasaan kamu dengan sopan, dengan nyaman. Akhirnya orang akan susah marah sama kita.

Kinan sendiri butuh 10 episode untuk benar-benar ngelepas layangan itu. Pada akhirnya Kinan sadar bahwa hal yang bisa dia genggam, dan hal yang bisa dia kontrol adalah diri dia sendiri. Termasuk juga dengan Raya.

Jadi, kalau misalnya kamu butuh waktu untuk memproses, atau melepaskan hal yang tidak bisa kamu kontrol, tidak apa-apa karena memang itu butuh waktu. Karena pada akhirnya filosofi stoicism ini butuh latihan.

Kita sebenarnya bisa melatih dikotomi kontrol ini dengan ingat bahwa, kita sebenarnya punya opsi untuk memilih pilihan.

Baca Juga: Pecinta Naruto Wajib Tahu, Ini 5 Pertarungan ter Epic di Anime Naruto

Punya opsi untuk istirahat, punya opsi untuk melakukan sesuatu yang buruk juga. Tapi pastikan untuk selalu memilih yang terbaik bagi hidup kamu dan semua orang.

Kamu juga punya opsi untuk memilih curhat kepada orang yang kamu percayai, bahwa dia bisa menyimpan semua rahasia masalah hidup kamu, bisa ke orang tua atau mungkin sahabat terdekat kamu.

Mungkin memang orang tua atau teman kita tidak punya kekuatan untuk menyelesaikan masalah kamu, tapi mereka bisa jadi support system supaya kamu tidak merasa sendirian.

Jadi, ada tiga hal yang bisa kita pelajari yaitu:
- Sadari apakah sesuatu itu bisa kita kontrol atau enggak
- Kita bisa komunikasikan perasaan kita secara asertif
- Minta bantuan kepada orang-orang terdekat, seperti curhat dan menceritakan semua masalah hidup kamu, supaya kamu tidak merasa sendirian.***

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x