Klarifikasi Wirda Mansur Soal Gembar-gembor Rp1 T Paytren, Ngaku Pernah Mau Dibeli Rp4 T

- 13 April 2022, 10:36 WIB
Wirda Mansur klarifikasi soal kebutuhan dana Rp1 T untuk Paytren
Wirda Mansur klarifikasi soal kebutuhan dana Rp1 T untuk Paytren /instagram.com/wirda_mansur/

HALOYOUTH – Wirda Mansur ikut angkat suara perihal video sang ayah, Ustad Yusuf Mansur yang belakangan ini viral karena marah-marah hingga gebrak meja. Dalam video tersebut, Ustad Yusuf Mansur yang menyebut kebutuhan dana Rp1 T untuk mengerjakan Paytren.

Wirda Mansur mengaku sudah terbiasa menjadi bahan perbincangan orang-orang, dan hal itu tak menjadi masalah bagi dirinya maupun keluarganya.

“Gue yakin, semua orang udah tau, semua orang juga udah liat, beberapa dijadiin bahan konten, dan banyak yang nanya, ‘sebagai anak, gimana perasaan lo?’ Jawabannya, IKUT KEHIBUR. Urusan diomongin orang, perkara ‘diramein’ orang, udah bukan hal yang biasa buat kami-kami. Jadi kalau sampai bab ini, insya Allah kita udah khatam, no hard feelings, dan malah fine-fine aja, dan senang karena pada kreatif, hihi,” tulis Wirda Mansur unggahan Instagram Story di akun @wirda_mansur seperti dikutip Haloyouth.com pada Rabu, 13 April 2022.

Baca Juga: Viral Video Lama Ustad Yusuf Mansur Marah-Marah Soal Paytren, Netizen: Mirip Arya Wiguna

Dalam tulisan klarifikasi tersebut, dirinya menitikberatkan pada perkara kebutuhan uang Rp1 trilun yang digembar-gemborkan Ustad Yusuf Mansur.

“But anyway, gue gak mau bahas ini. Gue lebih ke mau bahas, tentang si 1Tnya ini, karena asyik menurut gue,” kata Wirda mengawali.

Wirda merunut kronologi saat Paytren bertemu dengan calon investor di tahun 2018 silam. Kala itu, saham perusahaan tersebut hendak dibeli oleh salah satu perusahaan yang bergelut dalam aplikasi transportasi.

“Tahun 2018, dan gue menyaksikan sendiri, real di depan mata, mendengar dan bertatap muka langsung. Pada saat itu, kami bertemu dengan calon investor Paytren di Hotel Grand Mahakam. Investor ini gede banget, salah satu pioneer apps transportasi yang kalau disebut mereknya kalian pasti taulah siapa,” ujarnya.

Dari situ, tema pembicaraan pun membulat di mana Paytren ditawari Rp4 T oleh perusahaan tersebut yang akhirnya membuat semua tim Paytren dilanda kegalauan, termasuk Ustad Yusuf Mansur dan Wirda Mansur sendiri.

Baca Juga: Mayang Fitri Jadi Sorotan dengan Debut Acting Pertamanya di Film Leak kajeng Kliwon

Wirda juga menyebut bahwa Paytren pernah membeli saham sebuah klub bola.

“Dengan tema pembicaraan Paytren pengen dibeli sahamnya sekian persen, dengan angka Rp4 triliun dengan valuasi Paytren di tahun tersebut. Paytren gagah bukan main. Beli klub sepak bola Lechia Gdansk, kalau main FIFA, ada tuh di kaosnya, logo Paytren dulu hihihi… Segitu aja gak ada investor. Sampai sini semua rebut dan di ambang kegalauan. Haruskah jual? Atau pertahankan?” terangnya.

Menurutnya, Paytren hadir sebagai e-wallet pada saat belum marak ada e-wallet. Ia menyebut Paytren sebagai salah satu yang pertama di Indonesia dan 100 persen Indonesia secara kepemilikan.

“Gue bisa kena pasal, tapi bodo amat. Yang katanya 100% Indonesia, silakan dicek. Rata-rata pasti ada asing di situ dan yang murni punya ‘kita’ as pribumi, paling banyak sahamnya paling 10%. Intinya bukan mayoritas aja judulnya,” tuturnya.

Baca Juga: Saham YG Entertainment “Memerah” di Bursa Saham Pasca Gerakan #YGletLisadoHerWork

Wirda Mansur mengaku menjadi salah satu yang meminta agar Paytren tidak terjual. Namun ternyata keputusan itu membuat ia menyesalinya sekarang.

“Gue yang saat itu ngotot banget buat ‘jangan dijual Pah’ dan I would say, gue seumur-umur gak pernah menyesal. Tapi untuk kali ini gue akui gue menyesal,” ungkapnya.

Ustad Yusuf Mansur kata dia, juga termasuk yang tidak ingin menjual Paytren kepada perusahaan asing.

“Bokap termasuk yang kekeh untuk gak jual, karena pengen biar umat yang bener-bener punya. Bener-bener lahir dari Muslim. Dan gue termasuk yang berprinsip sok tau seperti itu jaman dulu,” ucap Wirda.

Namun diakuinya bahwa umat Muslim di Indonesia belum bisa menerima sepenuhnya dari kalangan sendiri. Yang ada mereka hanya bisa memaki-maki Paytren.

“Hati gak boleh kotor. Tapi gue akhirnya jadi melihat, umat kita belum kuat. Belum bisa menerima kalangan sendiri. Jadi biarlah, biar aja. Biar kapitalis aja yang menguasai. Toh, gak ada yang peduli. Yang ada malah maki-maki,” katanya.

Baca Juga: Bela Marshel Widianto Beli Konten Dewasa, Kiky Saputri Sindir Polisi: Daripada Bapak, Nonton Doang Kagak Bayar

Ia mengungkapkan kesedihan saat memperjuangkan sesuatu tetapi yang diperjuangkan tidak peduli akan hal itu.

“Andai tau, betapa berat perjuangan buat sampai di titik ini. Dan gue rasa banyak yang bisa merasakan, pahitnya ketika merjuangin orang, tapi yang diperjuangin mlengos aja. Boro-boro bantuin, doain aja kagak. Maki iya, cemoh iya, ngatain iya. Ya gitu deh, itulah ‘KITA’. Hehe. Gak usah sakit hati, emang itu faktanya,” pungkasnya.

Klarifikasi dari Wirda Mansur ini tak hanya ramai di Instagram, tapi juga menjadi trending topic di Twitter.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: Instagram @wirda_mansur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x