Dibalik Pembuatan Film Pengabdi Setan 2 Communion, Ternyata Ada Misteri yang Belum Terjawab

- 26 Juni 2022, 21:30 WIB
Poster Film Pengabdi Setan 2
Poster Film Pengabdi Setan 2 /dok tangkapan layar Instagram @rapifilms

HALOYOUTH- Dibalik pembuatan film Pengabdi Setan 2 Communion ada misteri yang belum terjawab.

Film Pengabdi Setan 2: Communion, bakal tayang di Bioskop pada 4 Agustus 2022.

Sebelumnya, official trailer film Pengabdi Setan 2: Communion dirilis pada hari Jumat, 17 Juni 2022, oleh perusahaan produksi film Indonesia (Rapi Films).

Pengabdi Setan 2 Communion ini merupakan sekuel dari film "Pengabdi Setan" pertama, yang tayang pada tahun 2017.

Baca Juga: Momen Mengharukan Yeo Jin Goo dan Moon Ga Young di Serial Link

Joko Anwar sebagai sutradara sekaligus penulis film Pengabdi Setan 2: Communion mengungkapkan alasannya tentang pembuatan film Pengabdi Setan 2 lima tahun sejak perilisan film pertamanya.

Menurut Joko film pertama "Pengabdi Setan" yang tayang pada tahun 2017 masih ada misteri untuk dijawab.

Sehingga kehadiran sekuel ini dirasa perlu, dan sudah direncanakan Joko sejak ia memproduksi film pertama dari "Pengabdi Setan".

"Film yang pertama berisi cerita yang belum selesai dan ingin diceritakan ke beberapa chapter. Dan film ini merupakan kerja sama para pembuat dan pemain film yang sangat berdedikasi," kata Joko di Jakarta, seperti dikutip oleh haloyouth.com dari Antara pada 26 Juni 2022.

Baca Juga: Viral Adegan Windu Si Penghianat, Biangkerok Perang di Pasar Dibantai Elzan di Pertaruhan The Series Episode 5

Lebih lanjut, Joko mengatakan proses syuting dilakukan di tahun 2020, dan pasca produksi sekitar dua tahun lamanya.

Bukan tanpa sebab, dengan proses pembuatan film yang cukup memakan waktu lama, Joko ingin film yang dibuatnya lebih berkualitas untuk dinikmati para penonton.

"Jaraknya memang lama. Kalaupun tidak pandemi, film ini juga tidak langsung rilis karena kami ingin buat film yang terencana dan memuaskan penonton film Indonesia," kata Joko.

Joko sedikit membocorkan plot dari sekuel film-nya, diceritakan bahwa keluarga Rini (Tara Basro) berhasil lari dari rumah di film pertama, dan kini pindah ke sebuah rumah susun.

Selain itu, latar tempat yang berbeda membuatnya merasa tertantang sebagai pembuat film.

"Tantangan awal, kami ingin buat film dengan mencoba sesuatu yang belum pernah kita lakukan, eksporasi teknik, dan lainnya, agar film kita ada terobosan baru dalam sisi penceritaan. Mereka (pembuat dan pemain film) punya komitmen dan visi yang sama," kata Joko.

Baca Juga: 6 Sifat Wanita yang Tidak Baik Dijadikan Pilihan Sebagai Pasangan Hidup, Intip di Sini Apa Saja?

Menurut Joko, setiap pembuatan film pasti ada beban, karena harus lebih bagus dari yang terakhir.

"Kalau bicara beban, setiap kali kita bikin film selalu beban karena harus lebih bagus dari yang terakhir," katanya.

Soal target penonton, Joko tidak ada soal, yang sekarang harus dilakukan adalah film dibuat dengan kualitas teknis pencitraan, dan bagaimana proses marketing-nya sampai ke audiens.

Menurutnya semua film Indonesia yang berhasil memecahkan rekor penonton adalah pembuka jalan bagi film-film Indonesia lainnya.

Pendapatnya tentang genre film horor masih mendominasi pasar dan box office Indonesia.

"Film horor adalah film dengan genre paling jujur, memberikan pengalaman menakutkan dan seru. Itu membuatnya memiliki parameter target yang jelas: jujur dan dekat dengan penonton," kata dia.

"Mereka (penonton) ingin cari sesuatu yang bisa mereka nikmati dan gampang didapat. Film horor memberikan pengalaman sinematik yang menyenangkan," imbuh sutradara itu.*

 

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah