HALOYOUTH- Bermimpi tentang mimpi tenggelam memiliki arti menurut Primbon Jawa, psikologi, dan Tafsir Al-Ahlam.
Arti mimpi tenggelam menurut Primbon Jawa, psikologi, dan Tafsir Al-Ahlam memiliki arti yang kurang baik.
Arti kurang baik dari mimpi tenggelam ini akan baik atau buruk menurut Primbon Jawa, Psikologi, dan Tafsir Al-Ahlam tergantung pada alur mimpi yang dialaminya.
Baca Juga: 4 Weton Wahyu Kemenangan dan Kekuasaan yang Dilahirkan Jadi Orang Besar Menurut Primbon Jawa
Berikut dikutip haloyouth.com dari kanal YouTube Wisik Melik yang diunggah pada, 4 Maret 2021.
Pertanda Buruk! Inilah arti mimpi tenggelam menurut Primbon Jawa, Psikologi, dan Tafsir Al-Ahlam.
1. Arti Mimpi Tenggelam Menurut Primbon Jawa
Menurut Primbon Jawa mimpi tenggelam memiliki arti yang buruk atau kurang baik.
Kurang baik dari mimpi tenggelam menurut Primbon Jawa yaitu sebagai isyarat bahwa kamu akan mendapatkan kesulitan atau kesedihan.
Kesedihan atau kesulitan yang didapat tersebut entah itu soal kesehatan kamu yang akan menurun, atau soal pekerjaan bisnis yang menurun, atau juga kegaduhan dengan orang lain.
Baca Juga: 4 Weton Pengusaha Ulung yang Pandai Berbisnis dan Menjadi Bos
2. Arti Mimpi Tenggelam Menurut Psikologi
Dalam sudut pandang psikologi, bermimpi tentang mimpi tenggelam menandakan jika kamu sedang dalam kondisi yang depresi atau perasaannya tertekan.
Sehingga perasaan tersebut terbawa kedalam mimpi dan membuat mimpi kamu tersebut jadi buruk.
3. Arti Mimpi Tenggelam Menurut Tafsir Al-Ahlam
Menurut Tafsir Al-Ahlam, bermimpi tentang mimpi tenggelam mimpi ini memiliki arti bahwa kamu sedang merasakan sebuah kekecewaan.
Kekecewaan tersebut terjadi karena sebuah harapan atau cita-cita yang kamu harapkan selama ini tidak berhasil terwujud.
Demikian itulah beberapa arti mimpi dari mimpi tenggelam menurut Primbon Jawa, psikologi, dan Tafsir Al-Ahlam.
Baca Juga: 4 Weton yang Paling Susah Diatur dan Keras Kepala, Jika Kamu Termasuk Segera Introspeksi
Dalam hal penafsiran arti mimpi tenggelam tersebut, kamu boleh percaya boleh juga tidak mempercayai nya.
Karena segala kepercayaan ada pada kepribadian masing-masing.
Dan hal penting yang perlu diingat, segala kepercayaan dan kebenaran itu ada dan datang nya hanya dari Tuhan yang Maha Esa.***