Mantra Jawa untuk Penjagaan Diri dari Musuh Termasuk Segala Marabahaya

11 Oktober 2023, 23:42 WIB
Ilustrasi gambar bacaan mantra dalam tradisi Jawa /Image by Ocan Caliskan from Pixabay /

HALOYOUTH - Seperti yang telah kita ketahui, Indonesia memiliki banyak sekali tradisi dan budaya masyarakatnya. Dari kebudayaan itu ada yang terdokumentasi dalam bentuk teks tulisan atau disebut naskah.

Naskah merupakan seluruh bahan tulisan peninggalan nenek moyang yang tercatat di kertas, kulit kayu, rotan maupun lontar. Ada banyak sekali jenis naskah peninggalan nenek moyang, salah satunya adalah aksara Jawa.

Naskah dalam aksara Jawa umumnya berbentuk prosa, yang di dalamnya berisi 7 sub bab, bab pertama berisi tentang mantra-mantra masyarakat Jawa.

Mantra berasal dari kata Sansakerta yaitu Manir yang merujuk pada kata-kata yang ada dalam Kitab Veda.

Baca Juga: Bak Menemukan Harta Karun, 6 Weton ini Dipercaya Akan Mendadak Tajir di Tahun 2024

Dalam tradisi Jawa dikenal ada banyak jenis mantra, dan setiap mantra memiliki khasiat dan kegunaan masing-masing. Misalnya, mantra agar dicintai orang banyak, mantra untuk mengusir setan atau hantu, mantra untuk mengobati orang sakit, mantra untuk pejagaan diri dan sebagainya.

Mantra penjagaan merupakan jenis mantra yang berisi doa-doa dalam bahasa Jawa di mana di dalamnya mengandung pengharapan kepada Tuhan agar terhindar dari segala marabahaya, baik dari musuh maupun dari alam.

Nah, penasaran kan seperti apa sih mantra penjagaan ini?

Dikutip dari Jurnal berjudul Mantra dalam Budaya Jawa yang ditulis Barokah Muhazetty Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro 2017, berikut bacaan mantra pengobatan.

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Cianjur Terbaik dan Terfavorit dengan Harga Tiket Relatif Terjangkau

Bismillahirrahmanirrahim

Tulah tago ana lara saka

wetak tak tulak

Bali mangetan, majeng nulak raja iman

Tunggangane lembu putih

Dan kala ning kala 

Sebelum mengamalkan Mantra Penjagaan di atas, syaratnya harus puasa mutih selama tujuh hari.

Puasa mutih adalah puasa yang tidak makan dan minum serta pada saat berbuka puasa harus memakan makanan yang tidak berasa pada umumnya, baik asin, manis, asam, dan makanan yang bernyawa.

Pada saat berbuka, makanan yang diperbolehkan hanya minum air putih, nasi putih, dan segala masakan yang tidak memiliki rasa artinya masakan yang tidak mengandung bumbu rempah-rempah. Seperti tahu tempe yang hanya direbus.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Camping di Bandung, Ada Area Tepi Danau, Sungai, hingga Kebun Teh

Itulah mantra penjagaan, amalan Jawa yang digunakan untuk terhindar dari segala marbahaya, baik dari musuh maupun dari alam. Namun, perlu diketahui kesembuhan pada hakikatnya datang dari Allah SWT.

PESAN: Bagi yang merasa tidak kuat atau tidak mampu puasa mutih lebih baik jangan dilakukan, cukup baca saja mantra di atas pada saat hendak memulai pekerjaan! ***

Editor: Bakri

Sumber: Jurnal Barokah Muhazetty

Tags

Terkini

Terpopuler