Network
HALOYOUTH - Jika rumah kamu kemasukan Ketonggeng sebaiknya segera singkirkan karena hewan ini dipercaya membawa malapetaka bagi pemilik rumah.
Perihal malapetaka apa yang dibawa Ketonggeng yang masuk rumah simak ulasan di bawah ini hingga tuntas agar kamu tetap waspada dan menjaga kebersihan dalam rumah.
Ketonggeng merupakan hewan satu rumpun dengan kalajengking yang sangat beracun kendati hewan ini tidak seagresif hewan-hewan lain.
Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Mendeteksi Terjadinya Bencana Alam, Salah Satunya Ada Kucing
Hewan ini sangat berbahaya jika masuk rumah, apalagi ada anak-anak di bawah umur di dalam rumah kita.
Selain itu, hal yang juga patut diketahui Ketonggeng masuk rumah membawa arti dan pertanda buruk.
Keyakinan perihal Ketonggeng membawa pertanda buruk sudah dipercaya sejak dahulu kala.
Baca Juga: 13 Hewan Peliharaan Pembawa Hoki Menurut Primbon Jawa, Sudah Punya?
Hanya saja seiring berkembangnya waktu kepercayaan ini telah hilang di benak masyarakat kita sehingga ketika Ketonggeng masuk rumah dianggap hal paling biasa dan lumrah.
Dalam kepercayaan yang berkembang, Ketonggeng membawa dampak negatif bagi pemilik rumah berupa kesialan yang akan dialami dikemudian hari.
Tidak hanya itu, pasalnya, Ketonggeng masuk rumah artinya pemilik rumah akan mendapat kiriman santet dari orang lain.
Baca Juga: Dianggap Hewan Mistis, Inilah Mitos Kunang-kunang Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa
Sama juga dengan ular yang dipercaya sebagai jelmaan setan, Ketonggeng juga merupakan jelmaan makhluk gaib yang jika ada dalam rumah membawa penyakit berupa guna-guna.
Karena itu, orang terdahulu selalu memberi saran jika Ketonggeng masuk dalam rumah baiknya langsung dibakar.
Tidak hanya orang terdahulu, dalam ajaran Islam sendiri Ketonggeng atau Kalajengking adalah satu hewan diantara banyak hewan yang dianjurkan untuk dibunuh.
Baca Juga: Mimpi Melihat Monyet Ternyata Memiliki Makna Begini Menurut Primbon Jawa dan Psikologi
“Lima hewan fasiq yang dianjurkan untuk dibunuh walau di tanah haram: Tikus, kalajengking, elang, gagak, dan anjing galak.” (HR. Bukhari Muslim).***
