Sosok Bung Tomo Berperan Dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Begini Isi Pidatonya

10 November 2021, 14:11 WIB
Sosok Bung Tomo Berperan Dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945, Begini Isi Pidatonya /Tangkapan kayar akun YouTube BiCo Story/

HALOYOUTH - Sutomo yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo merupakan salah satu pejuang dalam kemerdekaan Indonesia.

Termasuk dalam pertempuran 10 November 1945. Ia berperan penting membangkitkan semangat pejuang Indonesia melawan tentara sekutu melalui pidato-pidatonya pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Tentunya generasi harapan bangsa harus mengetahui apasih peran bung tomo dalam pertempuran surabaya ini.

"Peran utama Bung Tomo adalah orasi dia yang membakar rakyat untuk memberikan perlawanan," kata sejarawan Rushdy Hoesein sebagaimana diberitakan oleh Kabar Lumajang PRMN pada Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Akibat Hal ini, Banyak Wakil Indonesia yang Berguguran di Indonesia Masters 2021

Pada 1944, ia terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru dan pengurus Pemuda Republik Indonesia di Surabaya yang disponsori Jepang.

Dengan posisinya itu, ia bisa mendapatkan akses radio yang lantas berperan besar untuk menyiarkan orasi-orasinya yang memacu semangat rakyat untuk berjuang mempertahankan Indonesia.

Slogan yang terkenal dengan Bung Tomo yaitu "Merdeka atau Mati".

Bung Tomo, menyiarkan Proklamasi melalui Radio Republik Indonesia, dan juga memakai media elektronik untuk mengkomunikasikan perjuangan ke berbagai penjuru.

Baca Juga: 3 Tunggal Putra Indonesia Tersingkir dari Ranking Dunia Usai Hylo Open 2021, Lee Zii Jia Melejit!

Ia memilih melancarkan agitasi dan propaganda lewat corong radio.

Terlebih, sejak 12 Oktober 1945 Bung Tomo juga memimpin Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI) di Surabaya.

Meskipun pada akhirnya pihak Indonesia kalah dalam pertempuran 10 November 1945, namun rakyat Surabaya dianggap berhasil memukul mundur pasukan Inggris untuk sementara waktu dan kejadian ini dicatat sebagai salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.

Begini isi pidato yang disampaikan bung tomo.

Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.

Baca Juga: Kegiatan Belajar Mengajar Mulai Normal Kembali, 10 Cara Ini Bisa Dapatkan Teman Baru

Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangan tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.

Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka.

Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.

Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, pemuda-pemuda yang berasal dari Sulawesi, pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Baca Juga: Herry IP Bongkar Kriteria Pasangan untuk Si 'Tengil' Kevin Sanjaya, Begini Penjelasan Sang Pelatih

Di dalam pasukan mereka masing-masing. Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.

Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara. Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini.

Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Baca Juga: Anak Vanessa dan Bibi Dikatakan Alami Trauma? Apa itu Trauma Anak dan Bagaimana Cara Penyembuhannya, Simak Ini

Saudara-saudara kita semuanya. Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya.

Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia. Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Dengarkanlah ini tentara Inggris.

Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris!

Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu. Tuntutan itu, walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada, tetapi inilah jawaban kita. Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih. Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapa pun juga.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Film Netflix Edisi November 2021, Lihat di Sini untuk Nikmati Keseruannya

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!

Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak. Baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka. Itulah, kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita...

Dan untuk kita saudara-saudara.

Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara,

Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Merdeka!!!

Demikian isi pidato Bung Tomo yang berhasil membakar semangat perjuangan rakyat Indonesia mengusir tentara Inggris dalam perang 10 November 1945 yang berlangsung selama 3 pekan.

Disclaimeri: Artikel ini sebelumnya telah tayang dilaman https://kabarlumajang.pikiran-rakyat.com/iptek/pr-422972593/apa-peran-penting-bung-tomo-sutomo-dalam-pertempuran-surabaya-10-november-simak-penjelasan-singkatnya.(Riski Dwi Cahyani/Kabarlumajang).***

Editor: Adi Riyadi

Sumber: Kabar Lumajang

Tags

Terkini

Terpopuler