Tanggal 20 Mei Diperingati Sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Beginilah Sejarahnya

- 20 Mei 2021, 09:27 WIB
Hari ini, tanggal 20 Mei 2021 diperingati sebagai hari kebangkitan nasional, Adapun tema Hari Kebangkitan Nasional tahun ini adalah
Hari ini, tanggal 20 Mei 2021 diperingati sebagai hari kebangkitan nasional, Adapun tema Hari Kebangkitan Nasional tahun ini adalah /Pixabay.com/mufidpwt/

 

HALOYOUTH- Hari ini, tanggal 20 Mei 2021 diperingati sebagai hari kebangkitan nasional, Adapun tema Hari Kebangkitan Nasional tahun ini adalah "Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh."

Kebangkitan Nasional Indonesia adalah periode pada paruh pertama abad ke-20 di Nusantara (kini Indonesia), ketika rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa kesadaran nasional sebagai "orang Indonesia".

Masa tersebut ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Budi Utomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).

Baca Juga: Aurel Hermansyah Beberkan Kronologi Bayinya Alami Keguguran: Kayaknya Sudah Keluar Ya

Dikutip dari laman Kemdikbud, Hari Kebangkitan Nasional diperingati tiap tanggal 20 Mei karena diambil dari tanggal lahirnya organisasi Boedi Oetomo.

Budi Utomo sendiri adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908.

Organisasi ini digagas oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi Budi Utomo bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan namun tidak bersifat politik.

Baca Juga: Hamas Surati Presiden Jokowi, Ini Permintaannya Kepada Indonesia

Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.

Sejak saat itu, Indonesia memasuki masa pergerakan nasional. Dr Sutomo dkk ingin mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.

Keinginan itu berdasarkan dari gagasan dr Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan harkat martabat rakyat dan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Israel Disebut Menghina Surah Al-Fil, Ulama Terkemuka: Penodaan Agama

Gagasan itu muncul melihat kondisi bangsa Indonesia pada saat itu sangat memprihatinkan sebagai akibat sistem kolonialisme Belanda.

Pendidikan rakyat Indonesia, terutama golongan pribumi, sangat rendah dan tidak mendapat informasi dari dunia luar.

Dari sinilah Dr Sutomo beserta para pelajar STOVIA mendirikan perhimpunan Boedi Oetomo untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa lainnya.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Kepala Daerah Soal Potensi Gelombang Covid-19 di Tempat Wisata

Sebagai infromasi STOVIA adalah School tot Opleiding van Indische Artsen atau dalam bahasa Indonesia Sekolah Pendidikan Dokter Hindia adalah sekolah untuk pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman kolonial Hindia Belanda.

Saat ini sekolah ini telah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Lahirnya Boedi Oetomo ini menandai terjadinya perubahan bentuk perjuangan dalam mengusir penjajah, menjadi perjuangan dengan kekuatan pemikiran dan bersifat nasional.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 20 Mei 2021,Taurus Buka Lembaran Baru Yuk! Leo Berpikir Positif Ya

Perjuangan yang selama ini bersifat kedaerahan, berubah menjadi bersifat nasional dengan tujuan mencapai kemerdekaan.

Perjuangan yang selama ini dilakukan secara fisik, juga dilakukan dengan cara memanfaatkan kekuatan pemikiran.

Dari Boedi Oetomo inilah yang memelopori munculnya organisasi-organisasi pergerakan di masa selanjutnya, seperti Sarekat Dagang Islam (SDI), Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Muhammadiyah.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah