Unik! Tenyata Ini Pola Asuh Anak yang Diterapkan di Negara Terbahagia

- 6 Juni 2021, 09:21 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pexel.com/Pixabay/

HALOYOUTH- Menurut World Happiness Report, tiga negara Skandinavia antara lain Norwegia, Denmark hingga Swedia selalu masuk dalam 10 urutan negara terbahagia.

Faktor-faktor yang dinilai untuk mengukur tingkat kebahagiaan tersebut adalah GDP (Gross Domestic Product) perkapita, dukungan sosial, hingga kebebasan untuk memilih jalan hidup.

Keberhasilan negara-negara Skandinavia untuk mempertahankan indeks kebahagiaan masyarakat tak terpisahkan dari proses dan cara mendidik warga sejak anak usia dini.

Baca Juga: Sedang Menstruasi? 7 Makanan Ini Harus Kamu Hindari!

Berikut ini pola asuh anak yang diterapkan di Skandinavia.

1. Friluftsliv artinya hidup di alam terbuka. Ini adalah gaya hidup untuk lebih mencintai alam. Anak-anak lebih dibiasakan untuk bermain di luar daripada berdiam diri di dalam rumah.

2. Tidak ada cuaca yang buruk, hanya pakaian yang tidak tepat. Maksudnya adalah cuaca tidak menjadi alasan orangtua di Skandinavia untuk melarang anak main di luar rumah, tapi yang terpenting mereka menggunakan pakaian yang tepat dan sesuai dengan kondisi cuaca saat itu.

3. Membiasakan anak tidur di luar ruangan. Orangtua Skandinavia bahwa udara luar dan sinar matahari sangat baik untuk kesehatan anak-anak mereka. Mereka membiasakan anak tidur siang di luar ruangan. Bayi tidur di stroller di ruang-ruang terbuka (bahkan di musim dingin sekalipun) adalah pemandangan umum di negara-negara Skandinavia.

Baca Juga: Mengenal Universitas Seks Pertama di Dunia

4. Bebas bermain meski kotor dan berantakan. Bagi orang Skandinavia masa kanak-kanak yang 'benar' adalah masa bermain.

Berantakan dan kotor adalah hal biasa. Anak-anak dibolehkan main tanah, lumpur, dsb. Dengan begitu anak akan terpapar bakteri baik yang bisa menguatkan imunitas tubuh, memperkecil risiko terkena asma dan alergi, bahkan ada bakteri baik yang bisa merangsang hormon serotonin (hormon bahagia).

5. Tidak membedakan jenis kelamin. Anak laki-laki maupun perempuan diperlakukan sama, bahkan saat hamil, mereka baru akan tahu jenis kelamin anaknya ketika sudah lahir.

USG hanya digunakan untuk mengetahui kesehatan janin, bukan untuk mengetahui jenis kelaminnya.

Baca Juga: Mau Awet Muda? Lakukan 5 Yoga Ini

6. Tidak buru-buru menyekolahkan anak. Anak-anak Skandinavia tidak disekolahkan hingga usia 6-7 tahun. Tidak ditekankan juga untuk belajar membaca atau berhitung terlalu awal.

Mereka percaya bahwa anak akan belajar sesuatu saat mereka sudah siap.

Menurut penelitian, pada usia 11 tahun, tidak ada perbedaan kemampuan yang signifikan antara anak yang belajar membaca pada usia 5 tahun dengan anak yang belajar pada usia 7 tahun.

Baca Juga: Bahaya Konsumsi Mie Instan Mentah, Berisiko Kanker dan Infeksi Usus

7. Pulang sekolah ada waktu main. Belajar tempatnya di sekolah, rumah adalah tempat istirahat, bercengkrama dengan keluarga, dan bermain. Maka sepulang sekolah, anak tidak dibebani untuk belajar lagi dan dibebaskan untuk bermain dengan teman-temannya.

8. Tidak ada hukuman fisik. Swedia salah satu negara Skandinavia, adalah negara pertama di dunia yang melarang pukulan keras dan semua bentuk hukuman fisik lainnya sejak tahun 1979 silam.

Saat ini hukuman fisik apapun adalah konsep asing bagi orangtua Skandinavia. Semua orang, baik orangtua maupun anak harus bisa mendapatkan perlindungan yang sama dari kekerasan.

Baca Juga: 7 Tanda Halus Bahwa Kamu Sedang Diusir Pengurus Kafe, Sadar Diri Dong Cuma Beli Air Minum Ngobrol Berjam-jam

9. Mendidik anak untuk bertanggungjawab dan mandiri. Anak dibebaskan memanjat pohon, menggunakan peralatan sungguhan (gunting, palu, dsb).

Pada usia 9-10 tahun, anak-anak berangkat sekolah dan pergi sendiri dengan jalan kaki, sepeda atau kendaraan umum. Anak diajarkan untuk menghitung risiko, mengambil keputusan dan tanggung jawab.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah