Dipemakaman Tentara AS, Biden Jelaskan Keputusannya Menarik Pasukan dari Afganistan

15 April 2021, 17:18 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden /Tom Brenner/REUTERS/

Ketika Presiden Joe Biden berdiri di tengah hujan diantara batu nisan tentara AS yang terbunuh di Afghanistan, pemikiran tentang mendiang putranya, Beau, terus membayangi dirinya belakangan ini hingga ia memutuskan membawa Amerika akan keluar dari perang terpanjang tersebut

Putra tertua Biden memperoleh Bintang Perunggu saat bertugas di Irak pada tahun 2008-2009. Kematiannya pada tahun 2015 karena tumor otak terus menghantuinya hingga sekarang.

Baca Juga: Kesepakatan Nuklir Iran-Amerika Serikat Akan Digelar Kembali

“Saya mengalami kesulitan akhir-akhir ini ketika muncul di pemakaman tanpa memikirkan putra saya, Beau, yang dengan bangga bersikeras mengenakan seragam itu dan pergi bersama unitnya ke Irak dan menyerahkan posisinya sebagai jaksa agung di negara bagian Delaware karena dia berpikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, ”kata Biden kepada wartawan di Pemakaman Nasional Arlington di luar Washington seperti dikutip halloyout.pikiranrakyat.com

Pengalaman militer Beau Biden yang tragis adalah deretan alasan yang diberikan presiden untuk memutuskan menarik semua tentara berjumlah 2.500 yang tersisa di Afghanistan pada 11 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum kunjungan pemakaman.

"Saya presiden pertama dalam 40 tahun yang tahu apa artinya memiliki anak yang bertugas di zona perang," kata Biden, berbicara dari Ruang Perjanjian di Gedung Putih, tempat Presiden George W. Bush menyatakan permulaan perang tahun 2001.

“Sepanjang proses ini, Bintang Utara saya telah mengingat bagaimana rasanya ketika almarhum putra saya, Beau dikerahkan ke Irak,” tambah Biden.

Baca Juga: Polisi Amerika Serikat Tembak Pria Berkulit Hitam Sebanyak 7 Kali

Biden mengatakan bahwa sejak dia menjadi wakil presiden pada tahun 2009, dia telah mengetahui dengan sebuah kartu pasukan dan personel AS yang tewas mencapai 2.488 orang dan yang terluka di Irak dan Afghanistan mencapai 20.722 orang hingga rabu kemarin.

“Setiap orang yang tewas adalah manusia suci yang meninggalkan seluruh keluarga,” katanya.

Perang di Afghanistan dimulai sebagai pencarian pemimpin al Qaeda Osama bin Laden setelah ia mendalangi serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat yang mengubah Bush menjadi presiden perang.

Jumlah pasukan AS di Afghanistan mencapai puncaknya lebih dari 100.000 pada tahun 2011 saat pasukan keamanan Afghanistan sedang memerangi pemberontak Taliban.

Upaya penarikan penuh pada 11 September masuk akal, kata Biden, karena misi awal mendapatkan bin Laden telah tercapai, dan Afghanistan tidak lagi menjadi tempat yang aman bagi militan Islam seperti dia. Bin Laden tewas di Pakistan oleh pasukan Amerika pada tahun 2011 silam.

Editor: Rifqiyudin

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler