Pengakuan Seorang Muslim yang Menjadi Tentara Israel: Saya Mencintai Negara Ini

18 Mei 2021, 15:00 WIB
Ilustrasi Tentara Israel. /Instagram @idf

HALOYOUTH - Ketegangan Israel dan Palestina masih terus berlangsung.

Banyak korban berjatuhan akibat dari penyerangan Israel terhadap Palestina maupun sebaliknya.

Namun siapa sangka, dari penyerangan tentara Israel terhadap Palestina justru tidak hanya orang Yahudi saja.

Ada penganut agama lain yang juga terdaftar sebagai warga negara Israel yang juga diperbolehkan menjadi tentara, salah satunya umat Muslim.

Baca Juga: Seorang Anggota TNI Tewas Diserang Orang Tak Dikenal di Papua

Diketahui, Islam sendiri merupakan agama terbanyak penganutnya urutan kedua di Israel dengan persentase angka 17.8 persen dari seluruh populasi di negara zionis tersebut.

Oleh karena itu, bukan hal yang aneh bila beberapa umat Muslim Israel juga mendaftar menjadi tentara.

Mayoritas umat Muslim yang menjadi tentara Israel berasal dari suku Arab Badui yang tinggal di wilayah selatan Israel, tepatnya di kawasan Gurun Negev.

Sersan Yusef Salutta, salah satu Muslim yang menjadi tentara Israel mengatakan dirinya dengan sukarela bergabung karena dia merupakan warga negara Israel.

Baca Juga: Argadana Murka, Ken Berkhianat Sinopsis Love Story The Series, Senin 17 Mei 2021

“Saya warga Israel dan saya mencintai negara ini. Saya ingin berkontribusi kepada negara saya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters.

Dirinya juga menambahkan, keluarganya juga ikut mendukung terhadap keputusan yang Yusef Salutta ambil tersebut.

Selain itu, Yusef Salutta juga siap mendapatkan kritik dari umat Muslim atas pilihannya menjadi tentara Israel.

“Saya tidak peduli dengan omongan mereka. Saya perlu menjadi bagian dari negara, menjadi seperti orang lain,” katanya.

Baca Juga: Lewat Tiktok! Dede Rohana Sampaikan Permintaan Maaf ke Masyarakat: Hanya Canda

Sementara itu, Kepala Unit Minoritas tentara Israel, Kolonel Wajdi Sarhan mengatakan orang Arab-Israel banyak yang memilih menjadi tentara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.

“Bagi kami orang Arab Muslim di Israel, hidup terasa lebih mudah jika mempunyai kartu anggota tentara Israel. Itu dapat membantu kita mendapatkan pelayanan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, beberapa Arab-Israel yang memilih menjadi tentara Israel menghadapi ancaman dan pelecehan dari keluarganya di rumah serta dari sesama orang Arab-Israel.

Oleh karena itu alam beberapa kasus mereka diizinkan melakukan perjalanan atau tugas militer tanpa seragam.

Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP Senin 17 Mei 2021, Wah! Mobil Truk yang Ditumpangi Para Santri Oleng

“Untuk alasan keamanan, dalam kasus tertentu mereka diizinkan bertuga tanpa menggunakan seragam,” kata Wajdi Sarhan.

Mengenai konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun, tidak diragukan lagi jika mereka diminta untuk berperang, mereka harus melakukannya.

“Saya berasumsi bahwa siapapun yang memutuskan menjadi prajurit tempur di unit seperti itu telah mempertimbangkan hal ini sebelumnya,” katanya.

Berbeda dengan pandangan dua tentara tersebut, mayoritas Arab-Israel menilai hal tersebut sebagai sebuah pengkhianatan.

Baca Juga: Viral! Anggota DPRD Banten Dede Rohana Putra Mewakili Warganya Berlibur di Anyer

“Fenomena ini, kami sama sekali menolaknya,” kata Ahmad Tibi, seorang anggota parlemen Israel-Arab.

Menurutnya, mereka tidak menghormati warga Palestina yang tiap harinya terusir dari rumah mereka serta berhadapan dengan maut.

Disclaimer: artikel ini telah tayang sebelumnya di Bekas-PikiranRakyat.com dengan judul 'Banyak yang Bergabung dengan Tentara Zionis, Muslim Israel: Saya Ingin Berkontribusi untuk Negara Ini'.

“Apa yang dapat terlintas dalam pikiran seseorang ketika dia melayani melawan rakyatnya? Kami mencoba untuk mendidik orang bahwa ini bukanlah jalannya,” kata Ahmad Tibi, mengakhiri.*** (Rivan Muhammad/PR Bekasi)

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: PR Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler