Gunung Berapi Meletus di Kongo Timur, Ribuan Orang Mengungsi

- 23 Mei 2021, 20:25 WIB
Pemandangan umum menunjukkan asap dan api di letusan gunung berapi Gunung Nyiragongo dekat Goma, di Republik Demokratik Kongo 22 Mei 2021.
Pemandangan umum menunjukkan asap dan api di letusan gunung berapi Gunung Nyiragongo dekat Goma, di Republik Demokratik Kongo 22 Mei 2021. /Olivia Acland/REUTERS

HALOYOUTH - Lava dari letusan gunung berapi mendekati bandara kota utama Republik Demokratik Kongo timur, Goma, pada Sabtu malam, 22 Mei 2021, dan pemerintah mendesak penduduk untuk mengungsi.

Saat kilauan merah Gunung Nyiragongo mewarnai langit malam di atas kota tepi danau berpenduduk sekitar 2 juta jiwa, ribuan penduduk Goma yang membawa kasur dan barang-barang lainnya meninggalkan kota dengan berjalan kaki menuju perbatasan dengan Rwanda.

Letusan terakhir Nyiragongo pada tahun 2002 menewaskan 250 orang dan menyebabkan 120.000 kehilangan tempat tinggal. Ini adalah salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dan dianggap paling berbahaya.

Baca Juga: Korban Kematian Covid-19 di Amerika Latin Tembus 1 Juta Kasus

Kementerian Rwanda yang Bertanggung Jawab atas situasi Darurat mengatakan, lebih dari 3.500 orang Kongo telah melintasi perbatasan. Media pemerintah Rwanda mengatakan mereka akan ditempatkan di sekolah dan tempat ibadah.

Salah seorang ahli vulkanologi yang berbasis di Goma, Dario Tedesco mengatakan, Patahan baru muncul di gunung berapi, membiarkan lava mengalir ke selatan menuju kota setelah awalnya mengalir ke timur menuju Rwanda

"Sekarang Goma adalah targetnya, Ini mirip dengan tahun 2002. Menurut saya lahar itu mengarah ke pusat kota." kata Tedesco kepada Reuters.

Baca Juga: Kelompok Hak-hak Sipil China-Amerika Gugat Donald Trump Rp329 Miliar Karena Sebut Covid-19 dengan Istilah Ini

Tedesco juga sulit memperkirakan apakah Lava akan berhenti atau malah akan berlanjut menjalar ke kota-kota lain

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x