HALOYOUTH - Seorang pelajar SMP di Madura nekat melakukan bunuh diri setelah diduga dipaksa menikah oleh orangtuanya.
Pajar SMP itu mengakhiri hidupnya diduga usai menenggak racun.
Lokasi bunuh diri gadis remaja itu di Desa Kolo-kolo, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tepat di hari pernikahannya akan berlangsung, Selasa, 25 Mei 2021.
Mula-mula gadis tersebut sempat menolak saat hendak dijodohkan oleh orangtuanya pada tahun 2020 silam. Bahkan, sempat pula gadis ini meninggalkan rumah selama tiga hari karena tidak ingin dipaksa terus-menerus.
Nasib yang dialami gadis remaja tersebut sontak mendapati reaksi keras dari warganet di Twitter.
Bermula dari unggahan salah satu pengguna akun @ellyn_13 di Twitter, warganet yang lain ramai-ramai mengecam orang tua gadis itu dan menyayangkan sikapnya.
Baca Juga: Miris, Enam Belas Tahun Menjadi Pegawai KPK, Giri Suprapdiono Dinon-Jobkan dari KPK
"Masih menjunpai orangtua yg otoriter sama anaknya. gak hanya ngatur soal jodoh..soal karir dan kehidupan anak pun kudu di stir. anaknya jadi kayak kebo yang d ikat. mau ngapa ngapain gak bebas. kena ulti aak nurut ortu anak durhaka," tulis akun @ellyn sebagaimana dikutip Haloyouth.pikiran.rakyat.com dari Twitter, pada Minggu, 30 Mei 2021.