Studi di Jerman Ungkap COVID-19 Dapat Menyebabkan Kerusakan Pada Jantung Seseorang

- 28 Juli 2020, 19:57 WIB
ILUSTRASI.*/Pixabay
ILUSTRASI.*/Pixabay /


HALOYOUTH – Belum lama ini, dua studi di Jerman menunjukkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan kerusakan pada jantung seseorang. Kerusakan itu mirip seperti penyakit jantung yang membahayakan, dan akan ada selamanya pada tubuh pasien positif corona. Selain itu, diketahui juga sebelumnya bahwa Covid-19 dapat menyerang sistem kardiovaskular, serta banyak organ lainnya, termasuk ginjal dan otak.


Seperti sebelumnya diberitakan Pikiran-rakyat.com dalam artikel “Tak Hanya Menyerang Otak, Studi Ungkap Covid-19 Bisa Timbulkan Kerusakan Seperti Penyakit Jantung”, melansir dari laman Daily Mail, studi pertama memperlihatkan bahwa 78 persen pasien yang pulih dari COVID-19 mengalami perubahan struktural pada jantung mereka.


Menurut penelitian yang dipimpin oleh peneliti di University Hospital Frankfurt, Jerman, yang meneliti mengenai kesehatan jantung pada 100 orang yang selamat dari infeksi COVID-19, 76 di antaranya menunjukkan tanda-tanda kerusakan persis seperti serangan jantung.


Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Lakukan Vaksinasi Massal


Setengah dari para partisipan pasien sembuh yang ikut dalam studi tersebut tidak memiliki penyakit apapun sebelum terinfeksi COVID-19, serta sisanya memiliki penyakit bawaan seperti masalah jantung dan lain-lain.


Para peneliti dapat melihat tanda-tanda kerusakan jantung yang terdapat pada 78 pasien sembuh melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI). Selain itu, 76 persen dari total keseluruhan pasien sembuh yang berpartisipasi memiliki kadar protein tinggi. Kondisi tersebut biasa disebut troponin, sama persis seperti yang terlihat pada pasien penderita gangguan jantung.


Lalu, para peneliti juga menemukan tanda-tanda peradangan jantung pada 60 pasien sembuh yang berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Tanda-tanda tersebut diyakini muncul kurang lebih pada hari ke-71 sejak mereka didiagnosis positif COVID-19.



Baca Juga: Lagi, Video Perundungan Beredar di Media Sosial


Studi kedua yang dipimpin oleh peneliti di University Heart and Vascular Center Hamburg, Jerman, menemukan lebih dari setengah orang yang meninggal akibat COVID-19 memiliki kadar virus yang tinggi di hati mereka. Belum diketahui pasti berapa lama kerusakan itu bisa terjadi, atau seberapa besar risiko serangan jantung, stroke dan masalah kardiovaskular yang dapat mengancam jiwa.


Atas temuan tersebut, para peneliti menyarankan para dokter agar selalu memantau kesehatan jantung pasien Covid-19 yang sembuh secara berkala.***(Sarah Nurul Fatia/PR)

Editor: Ade Rosman

Sumber: Pikiran Rakyat Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x