HALOYOUTH - Kemenangan Greysia Polii-Apriyani Rahayu, mencatatkan rekor dalam sejarah bulutangkis Ganda Putri Indonesia.
Keduanya berhasil menang dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020, setelah mengalahkan pasangan asal China Chen Qing Chen-Jia Yi Fan dua game langsung.
Kabar kemenangan keduanya, disambut baik oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Adapun yang berpendapat bahwa kemenangan Greysia dan Apri bukan sekedar soal olahraga.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Dosen Komunikasi UI, Ade Armando dalam laman twitter pribadinya.
"Keberhasilan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu merebut mendali emas bukanlah cuma soal olahraga," ungkap Ade seperti dilansir haloyouth.com pada akun twitter @adearmando1 Rabu, 4 Agustus 2021.
Ia juga mengungkapkan bahwa, kemenangan Greysia dan Apri merupakan kemenangan kebhinekaan sebab Grey dan Apri memiliki perbedaan suku dan agama.
"Ini kemenangan kebhinekaan, pluralisme Indonesia," imbuh Ade.
Diketahui Greysia merupakan umat Kristiani dan Apri seorang muslim, keduanya dipasangkan dalam sektor ganda putri tahun 2017.
Selain perbedaan dalam segi agama, keduanya juga memiliki perbedaan dari segi suku dan budaya.
Greysia berdarah Minahasa Tionghoa, sedangkan Apri yang berdarah Sulawesi, tak membuat keduanya menjadikan alasan perbedaan untuk meraih kemenangan.
Baca Juga: Ranking BWF Terbaru, Update 3 Agustus 2021, Tim Indonesia Kuasai Peringkat Ganda Putra
Sampai saat ini, nama Greysia dan Apri menjadi buah bibir karna berhasil menyumbang mendali emas pertama untuk Indonesia, di Olimpiade Tokyo 2020.
Keduanya pun dibanjiri ucapan selamat dari kalangan pejabat, artis hingga masyarakat yang bangga dengan prestasi keduanya.***