Terkena Kasus Doping, Salah Satu Ganda Putra Terbaik Indonesia Ini Harus Absen di Piala Sudirman, Siapa?

15 September 2021, 06:42 WIB
Ilustrasi Doping /PEXELS/ Nataliya Vaitkevich

HALOYOUTH - Ketika ditanya siapa ganda putra terbaik dunia saat ini? Badminton Lovers tentunya akan menjawab Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon.

Hal itu tentunya tidaklah salah, pasalnya BWF juga mengakui hal tersebut dengan menobatkan mereka jadi ganda putra paling berpengaruh di dunia.

Tak hanya itu saja, Gill Clark, salah satu komentator yang mempunyai ciri khas dengan kata-kata 'unbelievable' atau 'i don't believe it' dalam setiap komentarnya dalam pertandingan bulutangkis mengakui Kevin-Marcus sebagai pasangan yang mempunyai tingkat lebih baik dari pasangan lainnya.

Baca Juga: Ganda Putra India Sebut 3 Pebulutangkis Indonesia Ini Memiliki Skill Sempurna, Siapa Dia?

 Hal itu terbukti dari banyaknya prestasi yang telah mereka raih dan gaya permainan yang sangat menghibur penonton sehingga permainan menjadi lebih menarik untuk disaksikan.

Namun cukup jauh sebelum era Kevin Sanjaya-Marcus Fernaldi Gideon, Indonesia juga mempunyai ganda putra terhebat dalam sejarah, mereka adalah Candra Wijaya-Sigit Budiarto.

Mereka sukses memenangkan banyak gelar internasional antara 1995 dan 2005. Selain itu, Candara-Sigit juga merupakan anggota tim juara dunia Piala Thomas (internasional putra) Indonesia tahun 1998, 2000 dan 2002.

Candra-Sigit juga sukses memenenangkan Kejuaraan All England yang bergengsi pada tahun 2003.

 

Baca Juga: Ganda Putra Marcus Fernaldi Gideon Keluar dari Pelatnas Gara-gara Ini: Kini Jadi Andalan di Piala Sudirman 202

Namun siapa sangka, ternyata salah satu diantara pasangan ini yakni Sigit Budiarto pernah terseret kasus doping pada tahun 1998.

Dalam olahraga sendiri, doping merupakan penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga seluruh dunia.

Dikutip Haloyouth.com dari New York The Sun pada 15 September 2021, Sigit Budiarto menggunakan doping jenis nandrolone.

Nandrolone sendiri sebetulnya digunakan untuk mengatasi anemia yang disebabkan oleh masalah ginjal atau bisa saja dapat berfungsi dengan kondisi lain sesuai anjuran dari Dokter.

Baca Juga: Fakta Menarik Kento Momota, Dilatih Orang Indonesia Hingga Tercatat dalam Guinness World Records

Obat ini biasanya bekerja untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan dalam tubuh. Doping jenis ini biasanya digunakan atlet untuk meningkatkan kualitas fisik mereka.

Akibat hal tersebut membuat federasi bulutangkis dunia (BWF) menjatuhi hukuman larangan bertanding pada dirinya selama 12 bulan.

Meski pasca kasus tersebut, Sigit harus menerima bahwa pasangannya saat ini, Candra Wijaya harus berpasangan dengan yang lain yakni, Tony Gunawan dan membuatnya tidak dibawa ke Piala Sudirman 1999.

Nyatanya, tersandung kasus doping, tak membuat karier Sigit Budiarto di bulutangkis redup begitu saja.

Baca Juga: Pecundangi Indonesia, Hanya India dan 4 Negara Ini yang Bisa Lakukan Hal Tersebut di Piala Sudirman

Baca Juga: Jonathan Christie Dapat Ucapan Romantis di Hari Ulang Tahunnya, Melati Daeva: Happy Birthday to ...

Pemain kelahiran 24 November 1975 tersebut, nyatanya tetap baik-baik saja dan ia bahkan kini menjadi pemain ganda putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Sigit Budiarto dikenal karena memiliki refleks dan penanganan raketnya yang cekatan, tak ayal dia juga berhasil memenangkan ganda di Kejuaraan Asia (tahun 2004 bersama Trikus Haryanto), dan di Prancis (1995), Indonesia (1997, 2001).***


Editor: Rifqiyudin

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler