HALOYOUTH- Sebanyak 16 tim sedang berjuang memperebutkan gelar juara Piala Sudirman 2021.
Piala Sudirman 2021 digelar sejak 26 September hinggga 3 Oktober di Energia Areena, Kota Vantaa, Finlandia.
Indonesia yang menempati grup C tergabung bersama Denmark dipastikan lolos ke putaran perepat final setelah masing-masing menyampu bersih dua laga pembuka dengan kemenangan.
Denmark mengalahkan Russia 5-0 dan Kanada 5-0, sementara Indonesia menekuk Russia 5-0 dan Kanada 3-2.
Indonesia melanjutkan tren kemenangan usai melibas Kanada pada Senin 27 September 2021 malam WIB.
Partai pertama memainkan nomor ganda putra Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto vs B.R Sankeerth-Nyl Yakura.
Duet maut Fajar-Rian berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 21-16 dan 21-10.
Namun, di partai kedua tunggal putri Indonesia Ester Nurumi Tri Wardoyo gagal menambah keunggulan usai ditekuk Rachel Chan lewat drama tiga gim langsung dengan skor 24-23, 8-21 dan 18-21.
Skuad merah putih kembali kehilangan poin usai tunggal putra Jonatan Christie digulung wakil Kanads dengan skor 21-9, 20-22, dan 18-21.
Baca Juga: 5 Kekalahan Tragis Terjadi di Piala Sudirman 2021, Ada yang Tidak Dikasih Poin?
Indonesia akhirnya bisa bernafas lega usai menyamakan kedudukan lewat sumbangan poin Greysia Polii-Apriyani Rahayu.
Greysia-Apriynai berhasil menang dua gim langsung atas ganda putri Kanada Rachel Chan-Catheine Choi dengan skor 21-16 dan 21-10.
Di partai terakhir, Ganda campuran Rinov Rivaldy-Pitha Haningtyaa Mentari mengunci kemenangan Indonesia 3-2 atas Kanada.
Sebelum melibas Kanada, pasukan Merah Putih lebih dulu menggulung NBFR (Russia) 5-0 pada laga perdana grup C.
Sementara, Denmark memperoleh dua kemenangan setelah mengalahlan Kanada 5-0 dan Russia 4-1.
Hasil membuat Denmark dan Indonesia berhak lolos ke perempat final Piala Sudirman 2021.
Namun tahukan kamu, BWF sekalu otoritas bulutangkis Dunia tidak menyediakan prize money alis hadiah uang bagi tim tim peserta ajang beregu campuran terakbar itu.
Serupa dengan Sudirman Cup, beberapa kejuaraan bulutangkis lain juga tidak memberlakukan pemberian hadiah uang terhadap kontestan di turnamen tersebut.
Turnamen itu antara lain Kejuaraan Dunia, Thomas Cup, Uber Cup, hingga kejuaraan dunia Junior.
Baca Juga: 4 Ganda Putra yang Jadi Musuh Bubuyutan Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya, Siapa Dia?
Kebijakan itu sudah diberlakukan BWF sejak penyelenggaraan kejuaraan dunia pertama kali dihelat pada tahun 1977 lalu.
Meski begitu, materi bukan tolok ukur bagi atlet untuk terus berjuang di Sudirman Cup demi mengharumkan nama negara.
Tradisi hadiah Sudirman Cup yang terus terjaga memiliki nilai luhur dari turnamen bergensi tersebut.
Menariknya, Olimpiade sebagai ajang olahraga terakbar juga tidak menerapkan prize money atau pemberian hadiah uang.
Paling tidak, penghargaan berupa bonus uang diperoleh atlet dari apresiasi negara masing-masing.
Meski tidak ada hadiah uang, Olimpiade tetap menjadi tujuan utama dari semua atlet untuk mengharumkan harganya.
Seruan untuk menghadirkan prize money bagi kejuaraan dunia sempat menyeruak, sebab prize money dianggap bisa meningkatkan mutu kompetisi di turnamen.
Jendral BWF Thomas Lund membenarkan bahwa setiap kejuaraan dunia tidak pernah memiliki hadiah uang. "Ini sama seperti Olimpiade, tetapi pendapatan kembali kepada para pemain tanpa ada satu sen pun yang terlewatkan, Kejuaraan Dunia tidak pernah memiliki hadiah uang," ucap Lund beberapa tahun lalu seperti dilansir Haloyouth.com dari The Star.
BWF World Tour Finals menjadi turnamen dengan hadiah uang terbesar di bulutangkis mencapai 1,5 juta dolar AS atau setara 21,3 miliar.
Baca Juga: Putri KW Jadi Senjata Rahasia Lawan Denmark, The Minions Perkuat Tim Garuda di Piala Sudirman 2021
"Kami menyelenggarakan turnamen World Tour yang menguntungkan bagian terbesar dari kompetisi kami,"***