Ajaib! Susi Susanti Sudah Ditinggal Penonton di Istora Bisa Bangkit Rebut Juara Sudirman Cup Gara-gara Ini

5 Oktober 2021, 04:00 WIB
Susy susanti /@koleksi_sejarah_indo/Screenshot Instagram

HALOYOUTH- 29 Mei 1989, Istora Senayan disesaki penonton dengan udara terasa panas bercampur tegang melihat tim bulutangkis Indonesia tertekan menghadapi Korea Selatan di final Piala Sudirman.

Kala itu, saat partai ketiga memasuki pertengahan satu demi satu penonton mulai meninggalkan tempat duduknya lantaran harapan skuad merah putih sirnah untuk menggondol trofi ajang kejuaraan beregu campuran Sudirman Cup.

Demikian diungkapkan pebulutangkis tunggal putri  Indonesia Susy Susanti saat mengingat memori manis final Piala Sudirman 1989.

Susi Susanti merupakan dari enam pemain yang bertarung membela skuad merah putih di partai puncak Piala Sudirma 1989.

Baca Juga: Dirombak PBSI? Pebulutangkis Ini Potensi Gantikan Marcus Gideon Jadi Tandem Baru Kevin Sanjaya

Kelima pemai Indonesia lainnya antara lain Ruddy Hartono, Verawati Fajrin, Gunawan, Yanti Kusmiati dan Eddy Kurniawan.

Saat itu, Indonesia sebagai tuan rumah pada edisi pertama Piala Sudirma 1989 yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan yang berakhir dengan pesta kemenangan.

Ya, Indonesia sukses keluar sebagai Juara Piala Sudirman 1989 usai melibas Korea Selatan dengan skor tipis 3-2

Kemenangan itu tercipta melalui drama panjang lantaran Indonesia dempat teringgal 0-2 dari Korea Selatan.

Baca Juga: Pasang Badan! Ganda Putra Malaysia Ini Tak Setuju Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya Dipisah, Siapa Dia?

Susi Susanti yang bermain di partai ketiga memikul beban berat karena jika kalah Indonesia dipastikan gagal membawa pulang trofi juara Sudirman Cup.

Saat itu, Susi Susanti menghadapi Lee Young-suk yang diatas kertas diunggulkan karena telah menjuarai All England dan beragam turnamen kejuaraan dunia lainnya.

Sejak game pertama, Lee Young-suk melancarkan serangan ke jantung pertahanan Susi Susanti yang membuat kedudukan 10-12 untuk keunggulan tunggal putri terbaik Korea.

Kemudian, pada set kedua Susi Susanti tertinggal 7-10 hingga harus mengakui keunggulan Lee Young-suk.

Baca Juga: 4 Alasan Kuat Marcus-Kevin Sulit Dipisah, Jika The Minions Pisah Ini yang Akan Terjadi?

Atas kekalahan itu, Seisi Istora Senayan pun melampiaskan kekecewan dengan meninggalkan area pertandingan.

"Jadi, kalau secara itung-itungan diatas kertas Lee Youg-suk lah yang pasti memenangkan pertandingan. Saya di set pertama kalah 10-12, diset kedua saya ketinggalan 4-10. Bahkan penonton di istora sudah mulai bubar, semua sudah mulai ninggalin karena semuanya tahu Korea Pasti menang," kata Susy Susanti saat live di Kanal YouTube PB Djarum bertajuk "NgulikSudirmanCup" seperti dilansir Haloyouth.com pada Selasa 5 Oktober 2021.

Meski begitu, Susi Susanti mengakui dirinya memiliki tekad bersar untuk merebut kemenangan selama pertandingan belum berakhir.

"Yang ada dipemikiran saya, aduh meskipin sudah tertinggal tapi saya melihat bahwa peluang itu tetap ada selama pertandingan belum berakhir saya belum kalah," cetus Susi Susanti

Baca Juga: Petaka Denmark! Jelang Piala Thomas Uber 2020 Tunggal Putra Andalan Cedera, Andres Antonsen?

Kata Susy, sebelum mengunci kemenangan ada sosok pelatih yang terus memberikan semangat untuk bisa mengambil poin-poin kritis.

"Pelatih selalu teriak dipinggir lapangan pokoknya tahan, tahan, tahan, masukin masukin, masukin, nah itulah yang memberikan saya semangat bahwa satu poin demi satu poin dengan sabar," ungkap Susi.

"Pokoknya saya jangan membuat kesalahan sendiri, bola kemana aja pokoknya saya uber aja, selama pertandingan belum selesai saya saya masih belum kalah," sambungnya.

Dengan bermain tenang konsentrasi memanfaatkan sekecil apapun peluang makan jalan terbuka lebar untuk meraih hasil maksimal.

Baca Juga: Mengenal Sosok Shi YuQi Pebulutangkis China yang Berhasil Taklukan Kento Momota Hingga Raih Piala Sudirman

Bahkan, kata Susi Suanti ada beberapa bola out Ia tidak berani untuk melepas karena khawatir berbuat kesalahan.

"Akhirnya poin demi poin sampai menyusul 10 sama. Setelah 10-10, itulah ketegangan pemain ditentukan pada saat poin-poin kritis dimana kepercayaan diri saya sudah mulai naik dan ternyata Lee Young Suk dibawah tekana, karena melihat saya mendapat poin yang cukup banyak, akhirnya saya memenangkan set kedua," tutur Susi.

Berkar kemenangan itu, penonton yang semula hendak meninggalkan Istora Senayan akhirnya kembali berdiri usai Susy Suanti meraih kemenangan.

Susi Susanti menutup pesta kemenangan di set ketiga usai tidak memberikan ampun Lee Young-suk dengan skor 0-11.

"Penonton waktu itu akhirnya balik lagi berdiri" pungkasnya.

Baca Juga: Petaka Denmark! Jelang Piala Thomas Uber 2020 Tunggal Putra Andalan Cedera, Andres Antonsen?

Berikut hasil Piala Sudirman 1989
Indonesia vs Korea: 3-2

Park Joo Boong-Kim Moon So vs Eddy Hartono Gunawan: 15-9, 8-15, dan 15-13

Hwanng Hye Young-Chung So Young vs Verawati Farjin-Yanti Kusmiati: 15-12, 15-6

Susi Susanti vs Lee Young Suk 10-12, 12-10, dan 11-0.

Eddy Kurniawan vs Han Sung Kok 15-4, 15-3

Verawati Fajrin-Eddy Hartono vs Park Joo Boong-Chounf So Young 18-13, 15-3.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: YouTube PB Djarum

Tags

Terkini

Terpopuler