Thomas Cup lebih Baik Daripada Piala Sudirman, Legenda Bulutangkis Rudy Gunawan Sindir Sektor Putri?

5 Oktober 2021, 13:45 WIB
Legenda Bulutangkis Indonesia, Rudy Gunawan /PB Djarum/

HALOYOUTH - Tak hanya Susi Susanti yang menyaksikan gelaran Piala Sudirman 2021 beberapa hari lalu. Mantan atlet bulutangkis andalan Indonesia pada masanya, Rudy Gunawan turut mengikuti lewat layar elektronik turnamen dua tahunan tersebut.

Bedanya, Rudy Gunawan tidak banyak memberikan komentar atas gagalnya skuad Merah Putih memboyong Piala Sudirman. Bahkan, ia kurang tertarik dengan ajang yang digelar dua tahunan terserbut.

Berbeda dengan legenda pebulutangkis tunggal putri, Susi Susanti yang memberikan evaluasi-evaluasi terhadap tim yang membela negaranya di Vantaa, Finladia kala melakoni pertandingan.

Baca Juga: Raih Gelar Juara Piala Sudirman 1989, Rudy Gunawan Ungkap Rahasia Kemenangan Indonesia

Susi juga memberikan himbauan untuk para supporter agar memberi dukungan dan motivasi juga kritik yang membangun guna para atlet.

Siapakah sosok seorang Rudy Gunawan?

Koh Gun, panggilan akrab Rudy Gunawan merupakan legenda atlet bulutangkis Indonesia dari sektor ganda putra. Kala itu, Koh Gun berpasangan dengan Eddy Hartono.

Diketahui, legenda pebulutangkis Indonesia ini adalah orang yang membawa harum bangsa kita pada ajang Piala Sudirman 1989 kala kalipertama kejuaraan ini digelar. Bersama tim lainnya, Rudy/Eddy berhasil memboyong tropy tersebut ke Tanah Air dan menjadi satu-satunya Tropy Piala Sudirman yang diperoleh Indonesia sampai saat ini.

Baca Juga: Belajar dari Piala Sudirman, Ini yang Mesti Dimiliki Tim Indonesia Agar Menang di Ajang Piala Thomas dan Uber

Selain meraih Piala Sudirman 1989, keduanya juga pernah memperkuat skuad Merah Putih di ajang Piala Thomas pada tahun 1992, 1194 dan 1996. Koh Gun juga pernah meraih medali perak Olimpiade Barcelona tahun 1992 berpasangan dengan Eddy Hartono.

Sebagai mantan atlet profesional, ia tak rela di usianya yang sudah senja berhenti begitu saja terhadap dunia yang membesarkan namanya itu. Kemudian ia mendirikan sebuah klub bernama ‘Rudy Gunawan Club’ di Los Angeles Amerika Serikat. Karena sudah 20 tahun, Koh Gun telah menetap dan tinggal disana.

Pada sebuah tayangan di YouTube yang disiarkan PB Djarum dalam program ‘Ngulik Sudirman Cup 2021’. Rudy Gunawan mengaku jika dengan atlet wanita cukup sulit melakukan kerjasama.

Baca Juga: Hadapi Lee Yang-Wang Chi Lin di Piala Thomas 2020, Dilema Pelatih Turunkan The Minions atau The Daddies?

“Saya Kalau disuruh pilih, lebih suka Piala Thomas. Thomas itu gak campuran sama perempuan, yang laki-laki sama laki-laki,” jawab Koh Gun seperti dikutip Haloyouth pada Selasa, 5 Oktober 2021 dari kanal Youtube PB Djarum.

“Jadi kita ini kesatuannya cukup bagus, Cuma untuk bermainnya, kadang emosi perempuan sama laki-laki berbeda,” Imbuhnya

Terjadinya kesulitan-kesulitan seperti itu, ia pernah alami ketika masih menjadi atlet pada tahun 1980 hingga 1990an, jika pemain putri masih kurang dominan.

“Saya pernah punya pengalaman; ini kok mati, kok tanggung. Saya gak bisa bilang kamu harus begitu, karena putri kita kemampuannya segitu,” kata Rudy

Baca Juga: Ini Alasan Tim Bulu Tangkis Inggris Resmi Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020

“Bukan merendahkan sih, dulu tuh memang ganda putrinya agak sulit, gak ada lagi, dan memang sudah angkat tangan untuk ganda campurannya, gak ada orang lagi,” ungkapnya seperti meluruskan komentar sebelumnya.

Koh Gun awalnya berharap pada ganda putri Indonesia, Grysia Polii/Apriyani Rahayu dan Gregoria Mariska Tunjung di dektor tunggal putri. Sayangnya, keduanya harus ikut gugur walau berhasil bermain apik dan mendapatkan kemenangan.

Hal itu tidak menjadikannya maju kebabak semifinal. Karena, dari 5 pemian yang bertanding hanya Greysia dan Georgia yang menang. 3 lainnya tersungkur dibawah tekanan lawan yang prestasinya masih dibawah ketiga pemain Indonesia tersebut.***

Editor: Rifqiyudin

Sumber: YouTube PB Djarum

Tags

Terkini

Terpopuler