Dipuji WADA terkait Atasi Sanksi: Marcus-Kevin CS Segera Bisa Kembali Kibarkan Bendera Merah-putih Saat Juara

10 Desember 2021, 15:47 WIB
Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon //Youtube/Badminton Europe

HALOYOUTH- Kerja keras terkait penanganan persoalan-persoalan tertunda dari Organisasi Anti-Doping Nasional Indonesia ( Indonesia NADO) mendapat apresias dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA), Jumat, 10 Desember 2021.

WADA juga berharap kerja keras yang dilakukan pun tetap dipertahankan, untuk mempercepat kembalinya NADO Indonesia ke status Patuh setelah dijatuhi sanksi pada 7 Oktober lalu.

Kabar tersebut beredar setelah pertemuan antara Raja Sapta Oktohari sebagai ketua tim kerja Percepatan Sanksi yang melaporkan secara langsung kondisi NADO Indonesia kepada Sekretaris Jenderal WADA, Olivier Niggli dan Sébastien Gillot, Direktur Kantor Regional Eropa dan Hubungan Gerakan Olahraga di Lausanne, Swiss. Rabu, 8 Desember 2021.

Baca Juga: Kamu Warga Jawa Barat? Ini 10 Rekomendasi Tempat Wisata Menarik untuk Libur Nataru

Baca Juga: Mengejutkan, Melati Daeva Kagumi 3 Sosok Pebulutangkis Indonesia ini Bukan Praveen Jordan, Siapa?

Olivier Niggli selaku Sekretaris Jenderal WADA mengaku kagum atas kinerja dari tim kerja percepatan sanksi WADA yang dipimpin oleh Raja Sapta Oktohari.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Kerja yang datang dari Indonesia untuk mengatasi masalah ini. Kami sangat terkesan dengan Tim Kerja yang telah mendorong NADO Indonesia untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat,” kata Niggli, dikutip haloyouth.com dari nocindonesia.id.

Niggli juga mengisyaratkan bahwa apa yang dilakukan tim percepatan sanksi WADA Indonesia berada di jalur yang benar, dan ia juga memohon agar hal ini terus dilakukan dengan cepat dan efektif.

Baca Juga: Gagal Ikut Kejuaraan Dunia, Greysia Polii Batal Pensiun Tahun Ini?

Baca Juga: Selain Marcus Gideon, Ini Dia Atlet Indonesia yang Punya Segudang Prestasi, Siapa Dia?

"Indonesia berada di jalur yang benar. Mereka perlu mengatasi beberapa masalah dan mempertahankan upaya ini agar [sanksi] NADO Indonesia dicabut. Kami akan mengoordinasikan dan mengevaluasi upaya ini." lanjut Niggli.

Seperti yang diketahui Raja Sapta Oktohari beserta rombongan berkunjung ke Lausanne untuk melaporkan perkembangan Tim Kerja dan NADO Indonesia serta menyampaikan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan olahraga Indonesia yang bersih, profesional, modern, dan mandiri.

Pada kunjungan tersebut Raja Sapta Oktohari juga ditemabu oleh Bendahara NOC Indonesia, Tommy Hermawan Lo, Wakil Sekretaris Jenderal, Daniel Loy, Direktur Hubungan Internasional, Lilla Horvath, dan Ketua Tim Kerja Hukum, Yury Zaytsev, yang datang ke Swiss.

Tak hanya itu beberapa anggota tim kerja hadir dalam hybrid meeting tersebut, diantaranya yakni Wakil Presiden NADO Indonesia, Rheza Maulana, dan Dessy Rosmelita, Sekjen, serta Ferry Kono, Sekjen NOC Indonesia, dan Staf Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga. , Gatot S. Dewa Broto.

Menurut laporan yang ada, NADO Indonesia telah menyelesaikan 90 persen dari hal-hal yang tertunda, termasuk masalah administrasi seperti karyawan tetap dan penyelesaian Rencana Distribusi Tes (TDP), Tes Dalam Kompetisi (ICT), dan Tes Di Luar Kompetisi (OCT).

Baca Juga: Walikota Bandung M Oded Danial Wafat, Persib Sampaikan Dukacita

Dan satu permasalahan yang masih belum terselesaikan yakni terkait dengan anggaran tahunan NADO Indonesia dan kedudukan hukum Indonesia dalam menciptakan lingkungan olahraga yang bersih.

Terkait hal tersebut, Okto kembali menegaskan bahwa pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Keuangan, dan lembaga legislatif, berkomitmen untuk mematuhi peraturan WADA.

“Respon WADA positif. Kami melihat ini sebagai kesempatan untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan menjadikan NADO Indonesia sebagai organisasi yang lebih mandiri dan amanah,” tambah Okto.

“Kami tegaskan bahwa kami tidak bisa menunggu satu tahun setelah sanksi kepada Indonesia NADO (7 Oktober 2021), dan Olivier memahami ini dan berjanji untuk menjadikan ini prioritas. Dia juga mengatakan kami tidak perlu menunggu selama satu tahun. Jika semuanya diselesaikan - mereka akan memberi lampu hijau," Pungkas Oktohari.

Baca Juga: Tanaman Feng Shui Terbaik untuk Kantor Anda yang Bisa Datangkan Keberuntungan

Seperti yang diketahui Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa acara olahraga di tahun-tahun mendatang, dimana Indonesia akan menjadi tuan rumah IESF 14th Esports World Championships, dengan ANOC Beach Games dan ASEAN Para Games pada 2023.

Yang paling penting skuad bulutangkis Indonesia bisa kembali mengibarkan bendera merah putih di setiap ajang kejuaraan, seperti yang diketahui pada saat Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 lalu Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya CS tak bisa mengibarkan bendera Merah-putih lantaran saksi WADA.***

 

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: NOC Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler