HALOYOUTH - Tim nasional bulutangkis Jepang menyebutkan bahwa ada 3 tim yang mereka akui sebagai lawan berat pada gelaran Thomas Cup 2022.
Thomas dan Uber Cup edisi kali ini akan dihelat pada tanggal 8-15 Mei 2022 yang diselenggarakan di Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok), Thailand.
Dari hasil drawing yang telah dirilis, tim Jepang tergabung di Grup D bersama Malaysia, Inggris, dan Selandia Baru.
Menghadapi Kejuaraan bergengsi ini, Jepang menurunkan 11 pemain terbaiknya diantaranya yaitu Kento Momota (kapten), Kanta Tsuneyama, Kenta Nishimoto, Kodai Naraoka.
Kemudian Takuro Hoki, Yugo Kobayashi, Akira Koga, Taichi Saito, Yoshinori Takeuchi, Keiichiro Matsui, dan Yuta Watanabe.
Kento Momota yang merupakan kapten dari tim samurai biru menyampaikan ambisinya untuk memenangkan gelar.
Hal itu disebabkan rasa tidak puasnya karena di Thomas Cup edisi sebelumnya hanya mampu finish diposisi 4 besar.
"Saya tidak puas dengan posisi semifinalis di Thomas Cup 2020. Saya akan bekerja keras bersama tim untuk memenangkan gelar juara Thomas cup tahun ini," kata Kento Momota, dikutip Haloyouth.com dari laman badminton spirit pada Jum'at 22 April 2022.
Baca Juga: Penuh Prestasi? Berikut Profil Syabda Perkasa Belawa, Atlet Muda yang Ikut Tampil di Thomas Cup 2022
Senada dengan Kento, pelatih tim nasional bulutangkis Jepang Park Joo-bong mengatakan bahwa Ia Ingin anak asuhnya meraih hasil yang lebih baik di tahun ini.
"Saya ingin meraih hasil yang lebih baik dibanding tahun lalu, baik untuk tim putra maupun putri," tutur Park Joo-bong.
Park Joo-bong menyebutkan bahwa setidaknya ada 3 negara yang wajib Kento Momota Cs waspadai.
Pelatih tim Jepang ini mengungkapkan bahwa lawan yang wajib diwaspadai sebagai lawan terberat tim Jepang di fase grup yaitu Malaysia.
Kemudian apabila tim Jepang berhasil lolos ke babak semifinal, lawan berat selanjutnya yaitu sang juara bertahan Indonesia dan tim yang diperkuat Viktor Axelsen yaitu Denmark.
"Untuk tim putra, Malaysia akan menjadi lawan berat di fase grup. Akan tetapi usai lolos fase grup, lawan berat berikutnya yaitu Indonesia dan Denmark," ungkap Park menjelaskan.*