HALOYOUTH – Kemenangan tim Thomas India atas Indonesia menjadikannya sejarah bagi negara 'Sungai Gangga' dalam dunia olahraga bulutangkis.
Siapa sangka! Tim yang dianggap sebagai pasrtisipan dan menjadi tim underdog bisa menumbangkan juara bertahan Indonesia dengan skor telak 3-0.
Kekalahan tim Thomas Indonesia di final Thomas Cup 2022 ini berarti tidak bisa pertahankan gelar Piala Thomas yang diraih tim putra Indonesia pada edisi tahun lalu.
Harus diakui, kerjasama dan tekad tim Thomas India begitu tampak setelah mereka memasuki babak semifinal usai kalahkan Malaysia. dan berlanjut babak semifiinal hadapi Denmark dengan skor masing-masing 3-2.
Baca Juga: Anthony Ginting Harus Akui Permainan Cepat Lakhsya Sen di Babak Final Thomas Cup 2022
Pemain putra India pada unggahan akun instgram mereka benar-benar memiliki tekad dan semangat juang tinggi untuk jegal Indonesia pertahankan gelar.
“Kami belum selesai. Ayo lanjutkan! Untuk India. Juga kepada komunitas India di sini, di Thailand, datanglah menyaksikan sejarah yang terungkap pada hari Minggu di sini, di Bangkok, di Impact Arena. Kami membutuhkanmu,” tulis @Shettycirag04 melalui akun twitternya seperti dikutip Haloyouth.com pada Minggu, 15 Mei 2022.
“Rintangan terakhir yang besar. Mari kita lakukan ini BERSAMA,” kata Lakhsya Sen dikutip Haloyouth.com dari Instagram pribadinya @senlakhsya
"Kami membicarakannya dua hingga tiga bulan lalu. Kami saling mengatakan bahwa kami belum pernah mencapai podium, mari kita lakukan kali ini,” kata Prannoy HS dikutip Haloyouth.com dari Laman the Star pada Minggu, 15 Mei 2022.
Baca Juga: Ini Dia 6 Ciri-ciri Pertemanan Toxic, Pastikan Tidak Ada Dalam Pertemananmu
Kekalahan Indonesia di babak final gelaran Thomas Cup 2022 ini kemudian menuai beragam komentat dari warganet dunia.
Tidak jarang mereka memberikan komentar pedas hingga menyindir keras atas apa yang pernah dikatakan BL Indonesia sebelum kekalahan.
Berikut komentar mereka, dikutip dari laman facebook bwfbadminton.com
“Ketika saya menulis India akan mebuat Indonesia kesal, banyak yang berkomentar bahwa saya bodoh, bukan bulutangkis. Jadi siapa yang bodoh? @Rama Rao Rao.
Baca Juga: Tiga Tunggal Putra India Kompak Akan Jegal Indonesia di Final Thomas Cup 2022, Begini Kata Mereka
“Setiap underdog memiliki harinya. Tentunya sang juara bertahan tidak mereka datang juga. Selamat kepada pemenang piala thomas yang baru dinobatkan (India),” @Pat Mak.
“Indonesia melakukan kesalahan yang sama lagi dan lagi mereka memiliki tim pemain ganda yang sangat kuat mengapa mereka mengabaikan Juara All England Fikri dan Maulana ketika mereka berada di bangku cadangan apa perlunya bereksperimen Piala Thomas bukan tempat untuk bereksperimen Saya pikir orang Indonesia melakukan apa yang telah mereka lakukan untuk Alfian dan Arianto selama berabad-abad mengabaikan mereka untuk Daadies lihat apa yang terjadi hari ini Lekshy Sen meskipun tiga kali kalah dia selalu menjadi ancaman di cakrawala Kidambi mengakali christi untuk menempatkan paku di peti mati,” @Sanjay Kumar.
“Banyak Orang Tertawa sebelumnya dengan Reaksi & Komentar Negatif pada Pikiran India menang tapi sekarang orang yang sama tidak bisa ditemukan,” @Prahat Thingujam
“Saya di sini untuk memicu orang Indonesia dan Malaysia. Tertawa terbahak-bahak. Dimana kau sekarang. Ketika orang-orang kami mengatakan India akan menang, maka Anda semua tertawa. Sekarang kami orang India tertawa di skor akhir.3-0 Dafaq!,”
Baca Juga: India Sesumbar Tumbangkan Indonesia di Final Thomas Cup 2022, Lakshsya Sen: Kita Lakukan BERSAMA!
“Sebelum pertandingan ini saya perhatikan ada yang terlalu percaya diri bahwa INA bisa menang dengan skor 3-0. Namun, hari ini tim India telah membuktikan diri bahwa mereka dapat membuat sejarah bagi negara mereka sebagai juara Piala Thomas. Sangat pantas. Jangan beri tahu saya tentang hasil Anda di masa lalu Masa lalu adalah masa lalu, lihat saja ke depan,” @Momojong Desu.
Kemenangan tim Thomas India di babak final Thomas Cup 2022 menjadikan mereka sebagai juara untu kali pertama. Sedangkan, Indonesia gagal menambah gelar ke 15 nya karena harus puas sebagai runner up.*