BWF Bagikan Kisah Greysia Polii, Pernah Akan Pensiun Dini Hingga Mampu Bangkit dan Menginspirasi

26 Juni 2022, 21:34 WIB
Potret Greysia Polii dengan Amalia Cahaya Pratiwi /Tangkapan Layar/Instagram/@amalliacahaya/

HALOYOUTH – Badan Federasi Bulutangkis dunia (BWF) menuliskan kisah pengalaman Greysia Polli selama kariernya menjadi atlet bulutangkis.

BWF menulis karir Greysia Polii pernah mengalami sisi gelapnya pada tahun 2012 karena cedera dan masalah pribadi yang dialaminya saat itu dan sempat menyatakan akan pensiun.

Namu kemudian, ia berusaha bangkit dan memenangkan laga di Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di final bersama Apriyani Rahayu.

“Ini adalah dalam saya yang akan selalu saya ingat,” kata Greysia mengenangnya kalaitu melansir dari bwfbadminton.com pada Minggu, 26 Juni 2022.

Baca Juga: Cerita Tontowi Ahmad Tentang Butet yang Selalu Membimbingnya di Lapangan Hingga Meraih Berbagai Gelar

Sebelum bersama Apriyani Rahayu dan Nitya Krishinda Maheswari, perempuan berusia 34 tahun tersebut berpasangan dengan Meiliana yang memutuskan pensiun tahun 2012 silam.

Bersama Nitya Krishinda Maheswari, Greysia dipasangkan sejak tahun 2012 oleh Meiliana yang pensiun tersebut.

Sayang, Nitya Krishinda Maheswari mengalami cedera lutut yang membutnya harus menepi dengan waktu lama.

cedera lutut yang diderita Nitya Krishinda Maheswari usai menjalani pertandingan Olimpiade Rio De Jeneiro 2016 dan kemudian memutuskam pensiun.

Baca Juga: Rexy Mainaky Heran Aaron Chia-Soh Wooi Yik Masih Gagal Juara di Tur Dunia Meski Raih Perunggu Olimpiade

Greysia-Nitya sempat menduduki peringkat dua dunia pada tahun 2016, dan kembali ke Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil.

Keduanya sempat mengunjungi fase grup sebelum duo China, Tang Yuanting/Yu Yang, di babak perempat final.

Namun, Apriyani datang dan masuk ke dalam skuad tim nasional pada 2017. Greysia melihat ada peluang baru untuk kembali berkiprah di gelanggang internasional. Pasangan baru ini kemudian menyabet titel juara French Open 2022, sekaligus menandakan bahwa Greysia diusianya yang tak lagi muada yakni 30 tahun.

"Saya diliputi emosi. Kami berdua begitu," kata Greysia melanjutkan.

Baca Juga: Susul Minions, Leo-Daniel Mundur dari Malaysia Open 2022, Herry IP Andakan 3 Pemain ini

Tak hanya bagi pecinta Greysia-Apriyani serta olahraga bulutangkis Indonesia, peristiwa tersebut merupakan momen yang membanggakan bangsa Indonesia. Indonesia kini telah mengoleksi medali emas di lima nomor berkat perjuangan Greysia/Apriyani

Namun, perjalanan mencapai podium tertinggi Olimpiade, tak semani kisah di Tokyo. Pada London 2012, Greysia dan pasangannya, Meiliana Jauhari, bersama dua pasangan asal China dan Korea Selatan, didiskualifikasi. Mereka dinilai melanggar kode etik dengan sengaja mengalah di babak grup.

"Kami memimpin kedua pertandingan dan saya mengatakan Apriyani untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru. Jangan berpikir untuk 21 poin, tetapi juga tentang 21 poin, karena itu berarti emas," ujar Greysia menceritakan.

“Olimpiade telah mengajari saya untuk tidak pernah menyerah. impian saya. Saya akhirnya memiliki medali emas di tangan saya, dan saya sangat bangga karenanya," kenang Greysia bangga.

Baca Juga: Mangkir dari Commonwealth Games, Nasionalisme Lee Zii Jia Dipertanyakan: Dimana Semangat Nasionalnya?

Prestasi yang diraih Greysia Polii-Apriyani rahayu adalah momen yang akan selamanya terukir di benak orang Indonesia. Sebab, duo ini menjadi pasangan putri pertama Indonesia yang membawa pulang emas Olimpiade.

Tapi perjalanana keduanya menuju puncak kesuksesan itu tidaklah mudah dan harus dilewatinya dengan susah payah.

Di London 2012, Polii dan pasangannya Meiliana Jauhari, serta dua pasangan China dan Korea didiskualifikasi karena “tidak memberikan segalanya” di lapangan, yang menjadi katalisator bagi Polii untuk mengejar impiannya di Olimpiade.

"Itu adalah waktu yang sangat sulit. Saya terjebak di sudut. Pikiran 'Greysia Polii tidak ada harapan' menghantui saya. Tapi ada orang yang percaya pada saya,"tutur Greysia Polii.

Baca Juga: 6 Sifat Wanita yang Tidak Baik Dijadikan Pilihan Sebagai Pasangan Hidup, Intip di Sini Apa Saja?

"Setelah kami menang di Prancis, saya memberi tahu Apri bahwa saya harus pergi ke Olimpiade lagi. Saya bertanya apakah dia ingin pergi dengan saya dan pergi ke Tokyo. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia harus disiplin, berlatih dengan saya, makan dengan saya. Kami harus melakukan apa pun untuk memenuhi syarat,”.

"Kami sama-sama perjalanan Olimpiade khusus kami. Perjalanan kami adalah yang akan kami bagikan seumur hidup,"

Kini perempuan perkasa tersebut mengumumkan pengunduran dirinya bulan Juni ini dan mengucapkan ucapan emosional di Istora Senayan, Jakarta saat turnamen Indonesia Masters 2022.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: bwfbadminton.com

Tags

Terkini

Terpopuler