2 Legenda Bulutangkis Malaysia Mulai Geram, Soroti Ganda Putra yang Kerap Gagal dan Minim Prestasi

11 Juli 2022, 20:05 WIB
Ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik /Tangkapan layar instagram/@ba_malaysia

HALOYOUTH - Akhir-akhir ini tim bulutangkis ganda putra Malaysia tengah mendapat sorotan, terutama dari dua legenda bulutangkis mereka yakni, Lee Chong Wei dan juga Datuk Razif Sidek.

Keduanya turut mengomentari penampilan ganda putra Malaysia yang akhir-akhir ini dinilai mengalami penuruan, pasca menjuarai turnamen tingkat Asia, Badminton Asia Team Championships (BATC) 2022 yang digelar pada Februari lalu.

Kala itu, duet ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi salah satu penentu kemenangan tim bulutangkis putra Malaysia dari Indonesia di partai final.

Turun sebagai unggulan pertama di nomor ganda putra, pasangan ganda putra Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik harus menghadapi pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin untuk dapat menambah keunggulan tim bulutangkis Malaysia yang sebelumnya telah berhasil unggul 1-0.

Baca Juga: Selalu Alami Kekalahan, Legenda Bulutangkis Malaysia Ini Ungkap Biang Kegagalan Ganda Putra Malaysia

Meski sempat tertinggal di game pertama dengan skor 21-17, namun di game kedua dan ketiga, ganda putra Malaysia itu berhasil membalikkan keadaan dengan kemenangan 21-13 dan 21-18.

Alhasil atas kemenangan tersebut membuat tim bulutangkis putra Malaysia semakin menjauhkan keunggulnya menjadi 2-0 atas tim Indonesia di laga tersebut.

Keberhasilan di BATC 2022 tidak diikuti dengan kesuksesan di turnamen-turnamen selanjutnya. Mereka kerap kali tumbang di awal-awal laga.

Pencapaian terbaik mereka selama gelaran World Tournamen BWF tahun ini, hanya berhasil finish di babak semifinal di lima turnamen terakhir yang diikutinya yakni Swiss Open 2022, Thailand Open 2022, Indonesia Open 2022, dan Malaysia Masters 2022.

Baca Juga: Meski Kalah di Final Malaysia Masters 2022, Ahsan-Hendra Banjir Pujian dari BL China: Tipe Jenius

Di turnamen Swiss Open 2022, langkah ganda putra unggulan Malaysia menuju final itu harus terhenti di babak semifinal saat menghadapi pasangan Fajar Alfian/Rian Ardianto.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik harus mengakui keunggulan ketiga ganda putra Indonesia itu lewat laga rubber game 22-20, 13-21, dan 21-8.

Kemudian di turnamen Thailand Open 2022, lagi-lagi langkah Aaron Chia dan Soh Wooi Yik menuju final harus kembali terhenti untuk yang kedua kalinya, saat berjumpa dengan duet Fajar/Rian di babak semifinal.

Kali ini, ganda putra Malaysia itu harus menelan kekalahan lewat game dua set langsung 21-19 dan 21-14.

Baca Juga: Kerap Gagal Beri Gelar, Lee Chong Wei Angkat Suara, Sebut Hal Ini Biang Masalahnya: Kurangi!

Seakan terkena kutukan, kekalahan tersebut terjadi secara beruntun di turnamen selanjutnya.

Melihat hasil tersebut lantas membuat legenda bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei angkat suara. Dirinya bahkan menyebut bahwa kegagalan tersebut disebabkan karena sering bermain media sosial.

Baginya komentar para Badminton Lovers yang termuat di media sosial dapat mempengaruhi psikologis para pemainnya. Oleh karenanya, ia menyarankan agar para atlit bulutangkis Malaysia, dapat mengurangi aktivitas bermain media sosialnya, dan dapat lebih memperioritaskan bulutangkis.

"Saran saya kepada para pemain muda adalah mengurangi aktivitas media sosial. Bulutangkis harus menjadi prioritas Anda," ujar Lee Chong Wei dikutip haloyouth.com dari Berita Harian.

Baca Juga: Jadi Juara Malaysia Masters 2022, Berikut Fakta Menarik Chico Aura Dwi, Tunggal Putra 'Si Mesin Penghancur'

Berbeda halnya dengan Lee Chong Wei, Datuk Razif Sidek justru menilai bahwa penurunan performa tim bulutangkis Malaysia, terutama di nomor ganda putra lebih disebabkan oleh rekan latihannya.

Bagi mantan atlit yang tenar di era 90an itu, menilai bahwa tim bulutangkis ganda putra Malaysia membutuhkan rekan latihan yang terbilang senior. Karena selain berperan sebagai rekan latihan, juga dapat menjadi pembimbing mereka.

"Salah satu alasan yang saya lihat dalam sparring (rekan latihan), mereka bukan orang yang lebih senior dan jika mereka berada di BAM, saya yakin ganda putra pasti akan lebih baik secara teknik," ungkap mantan pemain peraih Piala Thomas 1992 itu, dikutip haloyouth.com dari sumber yang sama.

Lebih lanjut, Razif Sidek pun membandingkan eranya dengan saat ini, di mana pada waktu itu dirinya turut dibimbing oleh rekan latihannya yang terbilang senior, seperti pasangan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah.

"Berbeda dengan waktu saya masih memiliki pemain senior seperti Choong Tan Fook/Lee Wan Wah, ketika saya masih di timnas. Para pemain sekarang hanya berlatih satu sama lain tanpa pemain senior," ungkapnya menambahkan.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Tags

Terkini

Terpopuler