HALOYOUTH- Kepindahan Axelsen ke Dubai menjadi topik pembicaraan utama bulutangkis belakangan ini.
Keputusannya tersebut dipandang akan merugikan Tim Denmark yang pada akhir September nanti akan berlaga di Piala Sudirman.
Sebelumnya peraih medali emas bulutangkis sektor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 ini, memutuskan pindah ke Dubai setelah seminggu berlatih di Nad Al Sheba Sports Center.
Baca Juga: Greysia Polii Jadi Rangking 2 BWF Ganda Putri, Bukan dengan Apriyani Rahayu! Lalu Siapa
Selama seminggu Axelsen berusaha beradaptasi di Dubai, setelah merasa nyaman ia membuat pengumuman yang menggemparkan jagad perbulutangkisan dunia.
Kepindahannya ke Dubai, dikabarkan lantaran tiga hal yang menjadi penyebab utama yang mendasari keputusan tersebut.
Ketiga hal tersebut yakni masalah Kesehatan, Fasilitas Latihan di Dubai lebih lengkap dan Jarak turnamen ke Asia lebih dekat.
Ditambah lagi ada satu faktor internal dari Axelsen sendiri, ia menginginkan lebih banyak waktu bersama keluarganya.
Sontak saja membuat pecinta Badminton Denmark yang baru saja merasakan euforia medali emas yang diperoleh Axelsen, mendadak harus kecewa.
Diketahui sebelumnya Denmark juga pernah kehilangan pahlawan bulutangkis mereka, Poul-Erik Hoyer Larsen yang juga pernah mendapat medali emas Olimpiade.
Baca Juga: Debut Pertama Bagus Kahfi, Bawa Jong FC Utrecht Menang Telak
Kepindahan Axelsen tentu meninggalkan kerugian bagi timnas Denmark, berikut beberapa kerugian yang diterima Denmark dari hal tersebut.
1. Menghambat persiapan Denmark Piala Sudirman dan Piala Thomas
Selama di Dubai Axelsen pastinya meninggalkan platnas, Federasi Bulutangkis Denmark tidak bisa memberikan pendampingan kepada Axelsen baik secara fasilitas maupun bantuan pelatih, karena jaraknya terlalu jauh.
Padahal Axelsen adalah ujung tombak Denmark yang diharapkan akan selalu mempersembahkan poin setiap ia turun bertanding.
Dengan begitu persiapan tim Denmark menjadi kurang maksimal karena Axelsen berlatih sendiri di Dubai, sementara para pemain timnas Denmark yang lain berlatih di Brondby, Denmark.
Dalam piala sudirman diketahui Denmark tergabung di Grup C, Bersama: Indonesia, Rusia Olympic, dan Kanada. Sementara untuk undian Piala Thomas, Denmark berada di Grup B, Bersama: Korea, Prancis dan Jerman.
Baca Juga: Popoler dengan Julukan The Babies, Leo Rolly Pernah Geluti Dunia Sepakbola
2. Masalah Keuangan Bulutangkis Denmark
Tidak hanya dalam proses pembinaan prestasi, Hengkangnya Axelsen ke Dubai tentunya berpengaruh pada kondisi keuangan federasi.
Dimana pembawa medali emas Olimpiade Tokyo ini merupakan magnet bagi perbulutangkisan Denmark yang pastinya akan menggaet banyak sponsor.
Bahkan kepergian Axelsen, lambat laun diprediksi akan mengurangi pendapatan kas federasi bulutangkis Denmark.
Berbeda dengan badan Federasi, Axelsen dipercaya tidak akan kesulitan dalam mencari sponsor, sebagai peraih medali emas bulutangkis di sektor paling prestisius yaitu tunggal putra, membuat sponsor akan datang sendiri untuk bekerjasama dengannya.
Dengan kesadaran tersebut, kepergian Axelsen ke Dubai memberikan dampak kerugian yang besar bagi Denmark.
Akan tetapi keputusan Axelsen juga tidak bisa disalahkan, mau bagaimanapun kesehatan dan alasan keluarga adalah prioritas yang harus diutamakan.
3. Regenerasi yang Terhambat
Jika Axelsen memutuskan untuk tinggal lebih lama di Dubai, tentu ini bisa mengakibatkan proses regenerasi pebulutangkis Denmark akan terhambat.
Pasalnya Dengan Axelsen pindah ke Dubai, ia tidak bisa secara maksimal memberikan pelatihan kepada para juniornya.
Tak hanya itu, Para pemain junior Denmark akan kehilangan mentornya. Axelsen tidak bisa menurunkan ilmu dan pengalamannya ke para pemain junior Denmark.***