"Waktu setelah kecelakaan, awalnya saya gak mau main, kaya ada penolakan dari keluarga pas mereka dateng, papah bilang Ratri tidak main lagi 'itu raketnya sudah saya gantung' biar aja dia istirahat biar fokus kuliah," kata Ratri sebagaimana dikutip Haloyouth.com dari kanal YouTube GETI TV.
"Saya bohong lagi, saya bilang ke papah mau kuliah tapi saya malah pergi ikut bertanding," tambah dia.
Dia mengaku pada saat itu tidak berniat untuk bermain meskipun sudah mendapatkan tawaran banyak. Namun pada akhirnya Leani Ratri Oktila pun ikut bertanding karena keinginannya.
"Saya waktu itu tidak niat bermain tawaran sudah banyak, 'ayolah coba lain' kata pengurus di Riau. Nah sempet nelfon Ade adik-adik saya 10 bersaudara dan menonton saya," kata Ratri.
Namun kedatangan adiknya itu ternyata dengan kondisi sedih dan menangis ketika melihat sang kakaknya bertanding pada sektor difabel.
Baca Juga: Greysia Polii Akui Sering Terima Bullying Pemain Lawan hingga Netizen, Ini Sebabnya
"Dipikir mereka support saya, tapi mereka malah menangis dengan kondisi saya bermain di atlet difabel," ujarnya.
Leani Ratri menuturkan bahwa pada saat itu atlet difabel dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Namun berkat kegigihannya dia bisa menunjukkan bahwa atlet difabel dan atlet pada umumnya sama saja.
"Waktu itu atlet difabel dipandang sebelah mata padahal prestasinya sama. Bedanya sama kita apa? Kita sama-sama manusia," ungkapnya.