Dibalik Kesuksesan Aaron Chia-Soh Wooi Yik Ada Campur Tangan Pelatih Asal Indonesia, Siapa Dia?

- 2 Oktober 2021, 15:24 WIB
Pebulutangkis ganda putra Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik
Pebulutangkis ganda putra Malaysia, Aaron Chia dan Soh Wooi Yik /Tangkap layar Instagram/@aaronchiatengfong

HALOYOUTH - Babak perempat final antara Indonesia melawan Malaysia nampak berduel sengit. Di partai pertama, ganda putra nomor satu dunia Marcus Gideon-Kevin Sanjaya ditekuk habis oleh Malaysia Aaron Chia-Soh Wooi Yik.

Sebagai pembuka perempatan final, Indonesia menunjukkan kekalahan dengan torehan skor 21-12, 21-15. Tak dapat dielakkan, meskipun kedudukan Aaron Chia-Soh Wooi hanya berada di peringkat ke-8 dunia, mereka dapat berlaga dengan ganas hingga menumbangkan Marcus Gideon-Kevin Sanjaya.

Pertemuan Marcus/Kevin dengan ganda putra Malaysia rupanya bukan kali pertama disandingkan. Tim Indonesia melawan Aaron dan Soh Wooi sudah berdebut di ajang Olimpiade Tokyo 2020 silam.

Rupanya, hal ini merupakan ajang balas dendam pemain Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi setelah tujuh kali duel melawan Marcus/Kevin selalu dibabat habis.

Baca Juga: Disingkirkan Malaysia! Indonsia Gugur di Sudirman Cup, Mohammad Ahsan Kirim Pesan Menyentuh, Pensiun?

Pelatih pasangan nomor satu dunia Herry Iman Pierngadi atau Herry IP dengan julukan Coach naga api itu nyatanya tak mampu mengelakkan kehebatan pelatih Malaysia. Namun ternyata, keberhasilan lawan Indonesia itu rupanya ada campur tangan pelatih asal Indonesia yang meninggikan nama Malaysia dengan memboyong atlet Aaron dan Soh Wooi.

Flandy Limpele merupakan pelatih atlet bulutangkis Malaysia yang berasal dari Indonesia. Tak hanya itu, Flandy Limpele juga pernah dinobatkan sebagai atlet papan atas di sektor ganda campuran bersama Vita Marissa.

Selain itu, Flandy Limpele juga pernah berebut juara di sektor ganda putra bersama Eng Hian yang kini merupakan seorang pelatih ganda putri Greyia Polii dan Apriyani Rahayu. Saat itu Flandy bersama Eng Hian meraih medali perunggu pada aja from Olimpiade Athena tahun 2004.

Kemenangan atas Malaysia melawan Indonesia di awal partai nyatanya berimbas pada partai lainnya yang ikut tumbang. Pembuka ganda putra nomor satu dunia yang ditaklukan oleh Malaysia ikut memiliki pengaruh terhadap sektor lainnya hingga Indonesia tak berhasil masuk ke semi final.***

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah