Baca Juga: Petaka Denmark! Jelang Piala Thomas Uber 2020 Tunggal Putra Andalan Cedera, Andres Antonsen?
Kata Susy, sebelum mengunci kemenangan ada sosok pelatih yang terus memberikan semangat untuk bisa mengambil poin-poin kritis.
"Pelatih selalu teriak dipinggir lapangan pokoknya tahan, tahan, tahan, masukin masukin, masukin, nah itulah yang memberikan saya semangat bahwa satu poin demi satu poin dengan sabar," ungkap Susi.
"Pokoknya saya jangan membuat kesalahan sendiri, bola kemana aja pokoknya saya uber aja, selama pertandingan belum selesai saya saya masih belum kalah," sambungnya.
Dengan bermain tenang konsentrasi memanfaatkan sekecil apapun peluang makan jalan terbuka lebar untuk meraih hasil maksimal.
Bahkan, kata Susi Suanti ada beberapa bola out Ia tidak berani untuk melepas karena khawatir berbuat kesalahan.
"Akhirnya poin demi poin sampai menyusul 10 sama. Setelah 10-10, itulah ketegangan pemain ditentukan pada saat poin-poin kritis dimana kepercayaan diri saya sudah mulai naik dan ternyata Lee Young Suk dibawah tekana, karena melihat saya mendapat poin yang cukup banyak, akhirnya saya memenangkan set kedua," tutur Susi.
Berkar kemenangan itu, penonton yang semula hendak meninggalkan Istora Senayan akhirnya kembali berdiri usai Susy Suanti meraih kemenangan.
Susi Susanti menutup pesta kemenangan di set ketiga usai tidak memberikan ampun Lee Young-suk dengan skor 0-11.