Menilik Sejarah Bulutangkis Dunia dan Perkembangannya di Indonesia

- 6 Oktober 2021, 12:58 WIB
Ilustrasi bulutangkis badminton.
Ilustrasi bulutangkis badminton. /PIXABAY

HALOYOUTH - Bulutangkis merupakan salah satu olahraga favorit di Indonesia. Cabang olahraga ini seringkali mendulang prestasi di berbagai ajang bergengsi internasional.

Indonesia menjadi salah satu negara penghasil atlet bulutangkis terbaik di dunia, maka tak heran bila merah putih cukup disegani di ajang internasional.

Dalam berbagai kejuaran dunia, Indonesia bersaing ketat dengan negara-negara lain yang juga memiliki pebulutangkis hebat seperti China, Jepang, Korea Selatan dan juga Denmark.

Olahraga yang dimainkan dengan kok dan raket ini kemungkinan mulai berkembang di Mesir kuno, ada juga yang menyebut di India dan Republik Rakyat Tiongkok.

Baca Juga: Usai Kalah di Pertandingan Sudirman Cup, Tim Indonesia Lanjutkan Perjuangan ke Piala Thomas dan Uber 2020

Dilansir dari laman Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), bulutangkis adalah permainan kuno yang sudah dimainkan oleh anak-anak dan dewasa sejak 2000 tahun lalu di dataran China, Jepang, India, Thailand dan Yunani.

Di Tiongkok permainan bulutangkis disebut Jianzi. Permainan ini menggunakan kok tetapi tidak menggunakan raket sebagai alat pukulnya melainkan menggunakan kaki untuk memainkan kok supaya tidak terjatuh dan tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa tersentuh tangan.

Di Inggris, pada abad pertengahan masyarakat mengenal bulutangkis dari sebuah rumah yang ada di kawasan Gloucester-Shire, sekitar 200 km dari London. Rumah tersebut memiliki nama Badminton House dan menjadi asal muasal berkembangnya bulutangkis hingga ke seluruh wilayah Inggris Raya.

Sang pemilik rumah, Duke of Beaufort dan keluarganya, merupakan aktivis bulutangkis pada abad ke-17. Kata badminton digunakan sebagai nama karena dari tempat itulah permainan bulutangkis mulai dikenal hingga kini nama badminton mulai populer.

Baca Juga: Diprediksi Mampu Menggeser 3 Pemain Top Dunia, Sesumbar Lee Zii Jia: Saya Bisa Mengalahkan Siapapun!

Federasi Bulutangkis Internasional, yang sekarang menjadi Badminton World Federation (BWF), berdiri di tahun 1934 dan kejuaraan All England tercatat sebagai turnamen paling tua di dunia olahraga.

All England adalah sebuah turnamen bulu tangkis pertama yang digelar di Guildford, Inggris, pada 4 April 1899.

Dalam sejarah, bulutangkis masuk ke Indonesia sekitar 1930-an. Pada 1933, berdirilah organisasi bulutangkis Indonesia di Jakarta yang diberi nama Bataviase Badminton Bond dan Bataviase Badminton League. Dua organisasi ini pada awalnya berdiri sendiri-sendiri.

Keduanya kemudian bergabung dan membentuk organisasi bulu tangkis yang kuat di Indonesia. Pada 1934, diselenggarakanlah sejumlah kejuaraan bulu tangkis di Pulau Jawa, kebanyakan terpusat di Kota Bandung. Di tahun ini perkembangan bulutangkis maju pesat.

Baca Juga: Punya Pengalaman 3 Kali, Sigit Budiarto Peringati Skuad Garuda Waspadai Taiwan di Piala Thomas 2020, Ada Apa?

Pada tahun 1951 terbentuk Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia di Bandung. Di tahun yang sama, diadakan juga kongres pertama dari PBSI.

Sejak memiliki naungan resmi, olahraga bulutangkis berkembang pesat di Indonesia. Berbagai turnamen internasional diikuti termasuk di turnamen megah All England.

Bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang menjadi andalan bangsa Indonesia dalam persaingan di kancah dunia. Banyak atlet bulutangkis tanah air yang berhasil mencetak sejarah pada kejuaraan dunia.

Salah satunya legenda bulutangkis Indonesia, yaitu Rudy Hartono. Ia mampu memenangkan kejuaraan All England hingga delapan kali. Beliau sukses membanggakan Indonesia sejak tahun 1960-an hingga 1980-an.

Baca Juga: 10 Ranking BWF Terbaru Tunggal Putri 5 Oktober 2021, Putri Kusuma Wardani Naik 10 Peringkat

Prestasi tersebut tentu menjadi kebanggaan tersendiri untuk dirinya sendiri sekaligus masyarakat Indonesia.

Seiring dengan perkembangan bulutangkis mulailah bermunculan para atlet bulutangkis Indonesia mempunyai skill yang hebat. Seperti Alan Budikusuma, Susi Susanti, Taufik Hidayat, hingga sekarang Kevin Sanjaya, Anthoni Ginting dan lainnya.

Indonesia menjadi negara yang cukup sering menjuarai kompetisi bergengsi, salah satunya adalah All England. Secara keseluruhan, ada 48 gelar yang dibawa pulang oleh atlet Indonesia dari turnamen tersebut hingga menduduki peringkat keempat dengan gelar terbanyak.

Saat ini, Indonesia masih disegani dalam olahraga bulu tangkis internasional. Seperti yang kita ketahui, bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang sering membawa pulang gelar bergengsi.***

Editor: Adi Riyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah