3 Pebulutangkis Indonesia Ini Pilih Bela Negara Lain, Salah Satunya Pernah Juara Piala Thomas , Siapa Dia?

- 11 Oktober 2021, 11:20 WIB
Ade Resky Dwicahyo
Ade Resky Dwicahyo /Screenshoot Youtube Badminton Europe/

HALOYOUTH - Indonesia merupakan negara dengan segudang atlet bulutangkis berprestasi dan saat ini menjadi negara dengan kekuatan yang selalu di waspadai lawan.

Oleh karena itu persaingan yang ketat dan juga kesejahteraan pemain yang belum terjamin, tak heran pemain Indonesia terkadang memilih untuk membela negara lain karena beberapa faktor.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, publik Indonesia digegerkan dengan salah satu pemain bulutangkis Azerbaijan. Pemain tersebut bernama Ade Resky Dwicahyo, nama yang cukup familiar di Indonesia.

Ternyata Ade Resky merupakan salah satu pebulu tangkis kelahiran Indonesia yang membela negara lain di Olimpiade 2020.

Baca Juga: Nekat! Indonesia Ubah Strategi, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Dipisah Hadapi Prancis di Piala Uber 2020

Ternyata Ade Resky bukanlah satu satunya pemain bulutangkis yang membela negara lain. Bahkan banyak pemain yang memutuskan untuk hijrah ke negeri lain meski telah beberapa kali meraih juara bersama Indonesia.

Berikut beberapa pemain Indonesia yang membela negara lain diajang bulutangkis internasional, meski sebelumnya juga pernah membela Indonesia.

1. Fung Permadi (Hong Kong)

Fung Permadi merupakam pemain legenda yang dilahirkan di Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia pada 30 Desember 1967 atau sekira 53 tahun yang lalu. Ia adalah mantan pemain bulu tangkis pria Indonesia keturunan Tionghoa.

Fung Permadi merupakan pemain spesialis tunggal yang pernah bermain membela Indonesia dan kemudian untuk Taiwan.

Baca Juga: Usai Tampil Sempurna, Fadia-Ribka Bakal Jadi Cikal Greysia-Apriyani? Begini Ungkapan Eng Hian!

Meskipun Permadi telah menunjukkan kemampuan yang mengesankan pada tahun 1990, ia sering dilewati dalam seleksi untuk bermain internasional.

Alasannya sendiri karena memang pada saat itu Indonesia memiliki pemain tunggal kelas dunia seperti Ardy Wiranata, Alan Budikusuma, Joko Suprianto, Hariyanto Arbi, dan Hermawan Susanto.

Permadi kemudian pindah ke Taiwan pada pertengahan dekade, Permadi mungkin memainkan bulu tangkis terbaiknya di akhir 1990-an, setelah ulang tahunnya yang ketiga puluh.

Dia memenangkan sejumlah gelar internasional diantaranya Germany Open 1990, Canada Open 1990, U.S Open 1990, Swiss Open 1993, China Open 1996 dan masih banyak gelar bergengsi lainnya.

Baca Juga: Geser Marcus-Kevin, Ganda Putra Muda Ini Potensi Kembali Diturunkan Hadapi Thailand di Piala Thomas 2020

2. Tony Gunawan (Amerika Serikat)

Tony Gunawan dilahirkan di Surabaya pada 9 April 1975 merupakan mantan pemain bulu tangkis Amerika kelahiran Indonesia.

Beberapa prestasi internasional diraihnya untuk Indonesia dan kemudian untuk Amerika Serikat, antara lain medali emas Olimpiade dan gelar juara dunia.

Gunawan adalah mantan peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia untuk Indonesia, dan kemudian juara dunia untuk Amerika Serikat.

Dia dianggap oleh banyak orang, termasuk rekan-rekannya, sebagai salah satu pemain ganda terbesar dalam sejarah bulutangkis.

Baca Juga: Pebulutangkis Cantik Kanada ini Tak Ingin Melanjutkan Pertandingan di Piala Uber 2020, Kenapa?

Tony Gunawan memenangkan medali emas Olimpiade 2000, Kejuaraan Dunia IBF 2001, dan Kejuaraan Dunia IBF 2005 dengan 3 pasangan ganda putra yang berbeda.

Dia memenangkan medali emas Ganda Putra di Kejuaraan Dunia 2005 meski unggulan ke-13 dengan pasangannya dari Amerika, Howard Bach.

Gunawan juga bekerjasama dengan Halim Haryanto untuk memenangkan Kejuaraan Dunia 2001 serta All England Open 2001.

Selain itu, ia juga berpasangan dengan Candra Wijaya untuk memenangkan Olimpiade 2000 di Sydney.

Tony merupakan salah satu pemain yang berhasil membawa tim Indonesia juara Thomas Cup pada tahun 2000, memenangkan pertandingannya di final melawan Cina dengan pasangan lain, Rexy Mainaky.

Baca Juga: Singkirkan Greysia Polii, Segini Kehebatan Partner Baru Apriyani Rahayu di Piala Uber 2020

Kemudian Tony Gunawan pindah kewarganegaraan dari Indonesia ke Amerika Serikat sejak tahun 2001. Di negeri paman Sam, Tony Gunawan berpasangan dengan Howard Bach.

Mereka meraih emas Ganda Putra Kejuaraan Dunia IBF 2005 atas mantan pasangan Gunawan Wijaya dan Sigit Budiarto yang juga finalis Kejuaraan Dunia IBF 2003 di ajang yang sama.

Tony saat ini tinggal di California dan menjadi pelatih di San Gabriel Badminton Club 2 (Pomona).

3. Mia Audina (Belanda)

Mia Audina Tjiptawan dilahirkan di Jakarta pada 22 Agustus 1979 atau sekira 41 tahun yang lalu.

Ia adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia yang mewakili Indonesia dan kemudian Belanda di kompetisi internasional.

Baca Juga: Greysia Polii Tersingkir Ganda Putri Muda Ini Tampil, Berikut Susunan Pemain Indonesia Vs Perancis di Uber Cup

Sebuah keajaiban bulutangkis ketika Audina pertama kali memainkan Piala Uber untuk Indonesia pada 14 tahun. Ia juga memenangkan pertandingan final yang menentukan di kejuaraan melawan China pada 1994.

Audina pernah menduduki peringkat sebagai pemain tunggal putri Nomor 1 Dunia pada Oktober 1996.

Audina membantu Indonesia mempertahankan gelar Piala Uber pada 1996, dan merupakan anggota tim Indonesia 1998 yang melepaskan Piala tersebut ke China.

Dua tahun kemudian Audina pindah ke Belanda bersama suaminya, Tylio Lobman yang kebetulan berkebangsaan Belanda.

Sebagai penduduk Belanda Audina terus berkompetisi di dunia Bulutangkis, bahkan ia memenangkan gelar di Eropa dan Asia sebelum pensiun dari kompetisi internasional pada 2006.

Baca Juga: Ganda Putra Muda Ini Geser The Daddies, The Minions Tampil, Indonesia Siap Singkirkan Thailand di Piala Thomas

Penghargaan tertinggi dalam tiga turnamen bergengsi bulu tangkis untuk pemain individu, Olimpiade, All England, dan Kejuaraan Dunia pernah ia dapatkan.

Audina pernah dua kali menjadi peraih medali perak Olimpiade di tunggal pada Olimpiade Atlanta 1996 dan Athena 2004.

Pada Olimpiade Atlanta 1996 Mia Maudina mewakili Indonesia sementara pada Olimpiade Athena 2004 ia mewakili Belanda.

Selain itu ia juga merupakan peraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia pada 2003 mewakili Belanda.***

 

 

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah