Meskipun ganda putri Jepang dibentuk secara mendadak, namun pengalaman dari para pemainnya yang lebih unggul dari ganda putri Indonesia, membuatnya sukses menekuk Nita/Putri dengan skor 21-9 dan 21-10. Atas kemenangannya itu, Jepang berhasil perlebar keunggulan 4-0 atas Indonesia.
Sebagaimana dikutip Haloyouth.com dari laman PB Djarum, Nita/Putri memberikan penjelasan bahwa selama pertandingan, mereka bermain dengan tidak hati-hati dan tidak sabaran.
"Kami tadi main kurang aman. Tak sabar sendiri. Padahal pasangan yang kami hadapi adalah pasangan berpengalaman. Pertahanan lawan juga rapat sekali. Tidak bisa sekali serang untuk bisa dapat poin," ungkap Nita.
Sama halnya dengan pernyataan yang diberikan Nita, Putri juga menjelaskan kondisi mereka selama pertandingan.
"Melawan pasangan berpengalaman, kami tidak boleh terburu-buru. Kami tadi tidak sabaran dengan shutlecock yang berat, seharusnya kami tidak boleh menyerang terus," ungkap Putri.
Baca Juga: Sempat Frustasi! Karena Anthony Ginting Pebulutangkis Tunggal Putra ini Batal Pensiun Dini
Melihat pertahanan lawan yang kokoh, Nita juga berambisi bahwa untuk kedepannya, pertahanan dan fokus mereka harus ditingkatkan lagi.
"Harus lebih dikuatkan lagi, harus lebih tahan di lapangan, siap lebih capek. Harus lebih aman lagi mainnya. Fokus kami tidak boleh hilang. Kami harus konsisten terus," tutup Nita.
Di partai terakhir, Jepang menutup pertandingan dengan penampilan tunggal putrinya Aya Ohori yang berhasil mengalahkan Ester Nurumi Tri Wardoyo, tunggal putri kebanggaan Indonesia, dengan skor 21-14 dan 21-7.