Susah Ditiru Putri KW hingga Gregoria Mariska Tunjung, Ternyata Ini Rahasia Kehebatan Susi Susanti

- 7 November 2021, 17:36 WIB
Potret Susy Susanti
Potret Susy Susanti /Reuters/

HALOYOUTH - Lucia Francisca "Susi" Susanti Haditono dlahirkan 11 Februari 1971 di Tasikmalaya. Susi Susanti merupakan legenda bulutangkis tunggal putri Indonesia terbaik sepanjang masa di era 1990-an. Sederet prestasinya untuk Indonesia belum ada yang bisa menyamainya hingga saat ini.

Perawakannya yang relatif kecil, ia menggabungkan gerakan cepat dan anggun dengan teknik pengambilan gambar yang elegan, dan dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pemain tunggal putri terhebat sepanjang masa.

Susi Susanti adalah peraih medali emas Olimpiade Indonesia pertama pada Olimpiade Barcelona 1992. Selama karirnya ia telah memenangkan medali emas Olimpiade 1992, perunggu 1996, 5 Piala Dunia, satu Piala Sudirman, 2 Piala Uber, 8 medali emas Sea Games dan gelar bergengsi lainnya.

Baca Juga: The Minions vs The Babbies: Pertaruhan Gengsi Peringkat 1 Dunia dan Mantan Juara Dunia Junior, Ini Analisanya

Namun ketika menginjak usia emas, Susi Susanti memutuskan pensiun dari dunia bulutangkis diusianya yang masih muda, 26 tahun pada 1998.

Kehebatannya dalam bermain bulutangkis karena ia merupakan pemain bertahan yang sangat tahan lama yang suka melakukan reli panjang untuk melemahkan stamina lawan dan mengundang kesalahan.

Gaya itu berbeda dengan kebanyakan pemain wanita papan atas pada masanya seperti Bang Soo-hyun, Tang Jiuhong, Huang Hua, dan Ye Zhaoying, yang menggunakan gaya yang lebih agresif.

Pertandingan Susanti melawan pemain papan atas biasanya berlangsung lambat dan panjang, terutama di era sistem 15 poin ketika seorang pemain hanya bisa mendapatkan satu poin ketika dia memegang servis.

Baca Juga: Gagal! All Indonesia Final Batal Terjadi, Thailand dan Indonesia Berbagi Tempat di Final Hylo Open 2021

Halaman:

Editor: Rifqiyudin

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah