Network
HALOYOUTH - Pecinta olahraga khususnya bulutangkis dibuat geger usai atlet bulutangkis muda wakil Indonesia borong 3 gelar di Bahrain International Series 2021.
Salah satu sosok yang berperan dalam pertandingan tersebut adalah Aisyah Sativa Fatetani.
Aisyah Sativa Fatetani merupakan atlet bulutangkis muda dinomor tunggal putri. Ia atlet binaan dari klub PB Djarum.
Dari kecil (usia dini) dia sudah kelihatan kuat, penguasaan lapangannya bagus. Pukulan dia juga cukup komplet, serta lincah.
Aisyah Sativa juga turut berpartisipasi di Bahrain International Series 2021 yang bertempat di The India Club Manama, Bahrain.
Aisyah Sativa berhasil melaju sampai ke partai final dan akan berhadapan dengan wakil senegaranya Komang Ayu Cahya Dewi.
Duel maut Squad garuda antara Aisyah Sativa dan Komang Ayu berjalan genting bahkan harus ditentukan lewat rubber game.
Aisyah Sativa Fatetani berhasil menaklukan Komang Ayu Cahya Dewi lewat drama rubber game dengan skor 14-21, 21-14 dan 21-19.
Baca Juga: Praveen/Melati Dicambuk Ketua MPBI Setelah Tumbang di Indonesia Masters 2021, Begini Katanya
Tidak mudah bagi Aisyah Sativa untuk meraih kemenangan tersebut, butuh waktu satu jam lebih untuk merenggut sebagai juara Bahrain International Series 2021 disektor tunggal putri.
Aisyah Sativa Fatetani mengaku sangat bahagia bisa memiliki kesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang Bahrain International Series 2021.
Sejak usia 17 tahun, Aisyah Sativa mulai diperbincangan publik usai menjadi kampiun dalam kejuaraan Pembangunan Jaya Junior Grand Prix 2018 bulan april lalu.
Dia berhasil menumbangkan wakil Korea Selatan Lee So-yui dipartai final sektor tunggal putri U-17 dengan skor 15-21, 21-13, dan 21-19.
Karir Aisyah Mulai Melesat pada kejuaraan bergengsi, ia menjadi runner up di turnamen Badminton Asia Junior Championship U-17, U-15 di Myanmar.
Kemudian Aisyah berhasil menang saat melawan perwakilan tunggal putri Latvia, yakni Diana Stognija. Kemenangan perdana Aisyah Sativa di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior 2019 itu berlangsung tanpa ada perlawanan dari lawannya dengan skor 21-6 dan 21-8.
Anehnya Dara asal Banyumas ini mengaku tak gugup sama sekali bahkan tak ada beban saat tampil di kompetisi paling bergengsi di dunia perbulutangkisan di kelas U-19 tersebut.
Indonesia tak pernah kekurangan talenta-talenta berbakat di cabang olahraga bulu tangkis. Akan selalu ada generasi-generasi baru yang berbakat dan berpotensi menjadi juara dunia.***
