"Meskipun saya sudah berusaha, tapi saya selalu pasif dan akhirnya skor saya bisa tersusul," Tzu Ying menceritakan.
Menurut dia, gim pertama diwarnai dengan banyak kesalahan sendiri dan tidak bisa mencari solusi untuk keluar dari dikte permainan lawan. Sementara pada gim kedua, kondisi fisiknya tidak terlalu bagus sehingga tak bisa bermain dengan pola yang lebih cepat.
Dia menilai Akane sebagai pebulu tangkis yang tahan banting, karena bisa konsisten mempertahankan pola permainannya meski sudah tampil dalam beberapa turnamen beruntun.
"Memang saya merasa tidak bisa bergerak terlalu baik, namun tempo pertandingannya pun sangat cepat sehingga saya tidak bisa mengikutinya," pungkas Tzu Ying.
Itulah pembahasan tentang ngeri, tunggal putri peringkat 1 dunia ini optimis lebih baik di pertandingan 2022.***
.***