Pernah Berjaya, Mantan Partner Kevin Sanjaya Putuskan Keluar dari Pelatnas, Kini Jadi Pelatih Sukses di AS

- 19 Januari 2022, 01:13 WIB
Kevin Sanjaya dan Arya Maulana Aldiartama
Kevin Sanjaya dan Arya Maulana Aldiartama /Dok. PBSI/

HALOYOUTH - Pebulutangkis Kevin Sanjaya Sukamuljo memang dikenal sebagai pemain hebat dalam karier di dunia bulutangkis pada sektor ganda putra.

Sebelum berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon saat ini, ternyata Kevin Sanjaya pernah berpasangan dengan beberapa atlet dan sempat menyentuh masa kejayaannya.

Bahkan dari berbagai atlet yang pernah berpasangan dengan Kevin Sanjaya, ada salah satu pemain yang sukses menjadi pelatih di luar negeri.

Baca Juga: Dikeluarkan dari Pelatnas PBSI, Melati Daeva Oktavianti: Babak Baru...

Sementara itu, Kevin Sanjaya kini masih berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon di sektor ganda putra.

Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon telah menjadi pasangan yang sukses dalam karier bulutangkisnya.

Tentu saja, mereka selama kurang lebih empat tahun telah menjadi ganda putra ranking satu dunia yang tak pernah digantikan.

Pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya juga selalu menjadi ganda putra andalan Indonesia pada setiap turnamen internasional di gelar.

Baca Juga: Daftar Atlet Ganda Campuran Pelatnas PBSI 2022 Bocor, Tak Ada Nama Praveen/Melati, Begini Kata Melati Daeva

Namun jika menilik ke belakang, Kevin Sanjaya juga pernah sukses dan menjadi andalan di sektor ganda putra saat berpasangan dengan Arya Maulana Aldiartama.

Saat menjadi pemain Pelatnas, Kevin Sanjaya yang dipasangkan dengan Arya Maulana Aldiartama sukses meraih medali perunggu pada Kejuaraan Asia Junior 2013.

Arya Maulana Aldiartama sebelum ditandemkan dengan Kevin Sanjaya digadang-gadang bakan menjadi pemain yang berpotensi saat kelas junior.

Baca Juga: Daftar Lengkap Atlet Baru Pelatnas PBSI 2022, Ganda Putra Ini Jadi Penerus Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya

Arya Maulana Aldiartama juga pernah berpasangan dengan Edi Subaktiar dan sukses merebut gelar di Kejuaraan Asia Junior 2012.

Arya dan Edi juga sempat menjadi runner-up pada turnamen BWF International Challenge Banuinvest International di Rumania pada 2012. Berkat prestasi yang mereka raih itu, pasangan ini pun sukses menyegel tiket menembus Pelatnas, Cipayung pada tahun 2013.

Akan tetapi ketika keduanya masuk Pelatnas, Arya Maulana dan Edi Subaktiar pun kemudian dipisah. Edi Subaktiar masuk pada sektor ganda campuran, sedangkan Arya Maulana di sektor ganda putra.

Baca Juga: Usai Menikmati Liburan, Fajar Alfian Unggah Potret Mesra: I love you..

Meski dipisah dan dipasangkan dengan pemain yang lain, Arya Maulana justru sukses menjadi runner-up pada Maldives International 2013 bersama Alfian Eko Prasetya. Pada tahun 2015 Arya pun tidak berada lagi di pelatnas. Namun dirinya masih tetap mengikuti turnamen di tingkat internasional.

Saat itu Arya pun memutuskan untuk pergi ke New Jersey, Amerika Serikat (AS) pada 2017 dengan menjadi pelatih. Saat disana Arya juga masih mengikuti turnamen lokal dan internasional di AS di sela aktivitas melatih.

"Saya sebenarnya mulai melatih di luar negeri dari 2016, tepatnya di Kanada dan hanya satu tahun. Pada 2017 dapat tawaran lagi melatih di Amerika dan Alhamdulillah sampai saat ini," kata Arya sebagaimana dilansir haloyouth.com dari Pbdjarum.

Baca Juga: PSSI Rilis 27 Nama Pemain yang akan Dibawa Hadapi Timor Leste dalam Laga FIFA Match Day, Witan, Egy Absen

"Saya tidak hanya melatih di sini, tetapi juga kadang satu tahun ikut sampai lima turnamen lokal maupun internasional," tambah Arya.

Arya pun menceritakan bahwa banyak pengalaman dan hal yang baru ia temui selama berkarier di AS. Arya juga mengungkapkan perbedaan kebiasaan para pebulutangkis di Indonesia dan Amerika.

"Tentunya saya mendapat banyak pengalaman dan mengetahui berbagai hal baru selama di sini. Saya jadi lebih bisa tahu tentang bulu tangkis di sini. Pokoknya saya mendapat wawasan lebih di sini," ujar Arya.

Baca Juga: Ganda Putri ini Bakal Jadi Penerus Greysia Polii/Apriyani Rahayu Usai Lolos Seleknas PBSI 2022, Siapa Dia?

"Kalau di Indonesia tuh anak-anaknya punya tujuan yang jelas, mereka benar-benar ingin masuk Pelatnas dan ingin menjadi pemain yang andal. Tetapi, kalau di sini anak-anaknya hanya mengisi waktu luang karena tujuan utama mereka adalah sekolah setinggi mungkin."

"Jadi ketika sudah masuk ke universitas, mereka memilih untuk berhenti menjadi atlet bulu tangkis," tambah Arya.***

Editor: Nahrul Muhilmi

Sumber: PB Djarum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah