3. Tak dianggap memiliki potensi
Kevin mengikuti tes seleksi masuk klub PB DJARUM pada tahun 2006, PB DJARUM merupakan klub bulu tangkis terbesar di indonesia.
PB DJARUM setiap tahunnya menyeleksi banyak pemain junior yang menjanjikan dan memberikan mereka pembinaan dan fasilitas bulu tangkis yang layak bagi siapa saja yang bisa lolos mengikuti tes yang diberikan.
Tapi, sayangnya bagi Kevin, ia tidak terpilih masuk klub. Para pelatih tidak tertarik kepadanya karena ia terlalu pendek. Bahkan, Kevin dianggap tak memiliki potensi untuk menjadi pebulutangkis top dunia.
Setelah tidak terpilih dalam seleksi, ayah Kevin meningkatkan intensitas latihannya dari empat hari seminggu menjadi tujuh hari seminggu. Agar ia bisa masuk klub.
Baca Juga: Terkuak dan So Sweet! Inilah 5 Deretan Atlet badminton yang Cinlok di Lapangan
Di tahun 2007, kevin hampir tidak terpilih lagi karena masalah tinggi badan, tetapi manajer tim baru di PB DJARUM Fung Fermadi, melihat adanya sesuatu dalam diri kevin.
Fung Fermadi menyadari bahwa kevin memilik antisipasi yang sangat baik, jadi ia meyakinkan pelatih lain dan baru kemudian kevin diizinkan masuk klub PB DJARUM di tahun itu.
4. Peringkat 1 dunia di ganda campuran
Kevin pernah menduduki peringkat 1 dunia junior BWF sektor ganda campuran. Ia bermain di kejuaraan dunia junior 2013 dengan partnernya Masita Mahmudin.