Network
"Kalo kita mungkin pertama dari kontrak individu ya, brand apparel gitu kan, Yonex, Lining, kalo gua pribadi sekarang lagi sama lining, jadi itu kita dapat pure dapat duitnya itu dari brand itu, gajiannya per tiga bulan," ungkap Anthony Ginting seperti dikutip Haloyouth.com dari Youtube Hanif & Randy Show pada 25 Februari 2022.
Meski pemain mendapatkan kontrak dari brand apparel yang sama pendapatannya tidak akan sama namun sesuai dengan seberapa banyak prestasi dan keteneran sang pemain.
Baca Juga: Ganda Putra Terbaik Indonesia Ini Dipaksa Mundur dari All England 2022, Begini Kata Herry IP
Sementara itu, tugas PBSI yakni memfasilitasi para pemain agar pemain yang bersangkutan mendapatkan kontrak dan juga mengatur untuk mencari sponsor.
"terus kalo dari PBSI sendiri kita ga di gaji sih kalo dari pemerintah, PBSI cuma memfasilitasi semua atlet dapat brand apparel gitu sponsornya dari PBSI yang ngaturin gitu loh jadi," tambah Ginting.
Tak hanya dari brand apparel, ternyata penghasilan para pemain juga dapat diraih dari tiap turnamen bergengsi BWF seperti China Open, Indonesia Open dan turnamen lainnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Potret Sosok Ini Terselip di antara Deretan Medali Milik Kevin Sanjaya
Pemain yang mendapatkan prize money (hadiah uang) dari tiap turnamen menurut Anthony Ginting seluruhnya untuk atlet dan tidak dipotong sedikitpun.
"Terus juga kalo pertandingan itu juga dari hasil pertandingan sih, jadi kalo misal pertandingannya bagus itu prize money segala macam 100 persen buat atlet sih, ga dipotong apa-apa," ucap Ginting.
Sementara itu, untuk prize money yang paling besar adalah BWF World Tour Finals yang memperebutkan hadiah total Rp21 Miliar.
