Network
HALOYOUTH - Saat ini Indonesia memiliki banyak sekali pemain bulutangkis hebat yang telah berprestasi di berbagai kejuaraan baik disektor tunggal maupun ganda.
Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo saat ini menjadi pemain Indonesia yang memiliki ranking tertinggi di dunia dari sektor ganda putra.
Pasangan Marcus-Kevin sendiri saat ini menjadi idola penggemar bulutangkis atas permainan apiknya di atas lapangan.
Tentu menjadi seorang pebulutangkis hebat akan menjadi dambaan semua calon atlet yang bercita-cita jadi pemain bulutangkis.
Selain dikenal banyak orang, pemain bulutangkis hebat juga dikenal dengan penghasilan yang tidak sedikit sehingga bisa mengangkat ekonomi keluarganya.
Namun penghasilan yang mereka dapatkan tidak didapatkan dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) melainkan mendapatkan keuangannya dari kontrak individu pemain dari brand apparel seperti Lining, Yonex dan lain-lain.
Hal tersebut seperti diungkapkan pemain bulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting. Pemain kelahiran Cimahi tersebut mengaku mendapat gaji dari brand ambassador yang mengontraknya tiap 3 bulan sekali.
"Kalo kita mungkin pertama dari kontrak individu ya, brand apparel gitu kan, Yonex, Lining, kalo gua pribadi sekarang lagi sama lining, jadi itu kita dapat pure dapat duitnya itu dari brand itu, gajiannya per tiga bulan," ungkap Anthony Ginting seperti dikutip Haloyouth.com dari Youtube Hanif & Randy Show pada 25 Februari 2022.
Meski pemain mendapatkan kontrak dari brand apparel yang sama pendapatannya tidak akan sama namun sesuai dengan seberapa banyak prestasi dan keteneran sang pemain.
Baca Juga: Ganda Putra Terbaik Indonesia Ini Dipaksa Mundur dari All England 2022, Begini Kata Herry IP
Sementara itu, tugas PBSI yakni memfasilitasi para pemain agar pemain yang bersangkutan mendapatkan kontrak dan juga mengatur untuk mencari sponsor.
"terus kalo dari PBSI sendiri kita ga di gaji sih kalo dari pemerintah, PBSI cuma memfasilitasi semua atlet dapat brand apparel gitu sponsornya dari PBSI yang ngaturin gitu loh jadi," tambah Ginting.
Tak hanya dari brand apparel, ternyata penghasilan para pemain juga dapat diraih dari tiap turnamen bergengsi BWF seperti China Open, Indonesia Open dan turnamen lainnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Potret Sosok Ini Terselip di antara Deretan Medali Milik Kevin Sanjaya
Pemain yang mendapatkan prize money (hadiah uang) dari tiap turnamen menurut Anthony Ginting seluruhnya untuk atlet dan tidak dipotong sedikitpun.
"Terus juga kalo pertandingan itu juga dari hasil pertandingan sih, jadi kalo misal pertandingannya bagus itu prize money segala macam 100 persen buat atlet sih, ga dipotong apa-apa," ucap Ginting.
Sementara itu, untuk prize money yang paling besar adalah BWF World Tour Finals yang memperebutkan hadiah total Rp21 Miliar.
Baca Juga: Fajar Alfian Tak Hadir di Acara Ulang Tahun Sang Kekasih, Susan Sameh Balas Lakukan Hal ini
"Superseries final yang akhir tahun itu," ucap Anthony Ginting.
Sementara itu, Marcus-Kevin menjadi ganda putra yang mendapatkan penghasilan tertinggi baik dari brand ambassador maupun hadiah yang mereka dapatkan usai juara.
Ajang bergengsi mulai dari All England Open, Indonesia Open, hingga China Open telah mereka juarai. All England Open sendiri memperebutkan hadiah 74 ribu Dollar Amerika Serikat atau setara Rp1 Milyar rupiah di sektor ganda.
Kemudian Indonesia Open memperebutkan hadiah 92 ribu dollar Amerika Serikat atau setara Rp1.3 Milyar rupiah. Sementara China Open hadiah di sektor ganda putra sama dengan ajang All England.
Baca Juga: Optimis Hadapi An Se Young di All England 2022, Gregoria Mariska Tunjung: Saya Punya Target
Marcus-Kevin sendiri telah memenangkan All England sebanyak 2 kali, Indonesia Open 3 kali dan China Open satu kali.
Selain itu, mereka juga telah memenangkan kejuaraan bergengsi lainnya mulai dari kejuaraan super 300, 500, 750 hingga 1000 yang juga memperebutkan hadiah yang fantastis.
Tak hanya juara, penghasilan dari turnamen juga bisa didapatkan pemain sejak mereka menang di babak pertama meski di akhir turnamen tidak keluar sebagai juara.
Kemudian penghasilan lainnya didapatkan dari bonus seperti raih medali di Olimpiade, Asian Games maupun Piala Thomas yang ditaksir bisa mencapai milyaran rupiah.***
