Debut Apriyani Rahayu/Siti Fadia di German Open 2022 Gagal, Netizen Kesal, Kinerja PBSI Disorot

- 4 Maret 2022, 16:48 WIB
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva
Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva /Kolase foto Instagram/@r.apriyanig/@fadiasilva_r/

HALOYOUTH – Debut Apriyani Rahayu bersama Siti Fadia Silva Ramadhanti terpaksa harus urung. Pasalnya, Apriyani Rahayu mengalami cedera pada betis kanannya.

Debut keduanya semula akan dimulai pada German Open 2022 yang akan digelar pada 8-hingga Maret 2022.

Sejatinya, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva bersama Skuad Garuda lainnya dijadwalkan berangkat pada Jumat, 4 Maret 2020 pukul 00.15 WIB dengan maskapai Emirates Airlines nomor penerbangan EK359.

Mereka yang terbang ke Jerman adalah, dari tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito.

Baca Juga: Bukan Juara, Ternyata Begini Target Nova Widianto untuk Tim Ganda Campuran di German Open 2022

Dari sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan dari ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso.

Pelatih ganda putri, Eng Hian dalam rilis resmi PBSI mengungkapkan jika Apriyani Rahayu mengalami cedera betis kanan pada beberapa minggu lalu. Meski sudah lama, namun Apriyani sudah bisa melakukan latihan kembali tinggal menjalani penguatan.

“Apri mengalami cedera betis kanan beberapa minggu lalu. Tapi, kondisinya saat ini sudah berangsur mebaik dan sudah kembali latihan sambil menjalani penguatan,” kata Eng Hian seperti dikutip Haloyouth.com dari laman ig Badminton.ina

Baca Juga: Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Batal Tampil Di German Open 2022, Eng Hian Ungkap Sebelum Dipasangkan ...

Didi, sapaan akrab Eng Hian juga menjelaskan, meski sudah berangsur pulih, namun Apriyani Rahayu belum bisa melakukan pertandingan dan itu berdasarkan hasil diskusi dengan tim medis.

“Saya melihat memangat standar untuk turun bertanding belum tercapai dan berdasarkan hasil konsultasi dengan tim medis, lebih baik Apri tidak main dulu di Jerman,” ujarnya

Lebih lanjut Didi mengungkapkan, semoga pada turnamen berikutnya yakni di All England 2022 Apriyani bisa dan debutnya di Swiss Open bersama Faia sudah siap bertanding.

“Mudah-mudahan dia akan siap di All England nanti dan debut bersama Fadia di Swiss Open satu pekan setelahnya,” imbuh Didi.

Rencana awal, Indonesia akan mengirimak 7 wakilnya di German Open 2022. Kini hanya tinggal 6 wakil tersisa untuk berjuang dan mengharumkan Tanah Air di Jerman.

Baca Juga: Bukan Juara, Ternyata Begini Target Nova Widianto untuk Tim Ganda Campuran di German Open 2022

Batalnya debut Apriyani Rahayu di German Open 2022 menuai beragam komentar dari netizen. Seperti komentar akun @farisady dalam unggahan instagram @badminton.ina yang semula tidak sabar menyaksikan debut mereka.

“Padahal, gak sabar lihat debut pertama mereka. Tapi, gak apa-apa semoga cepat sembuh,” ujar @farisady serya mendoakan kesembuhan Apriyani Rahayu.

Hal senada yang ditulis atas nama akun @safira_lJ yang sudah menunggu sejak lama namun gagal. Padahal dirinya sudah menunggu gacornya Apriyani dan Fadia.

“Padahal udah nunggu gacornya Apri sama Fadia (emot sedih),” tulisnya kecewa.

Begitupula komentar akun @akuhanyalahorang yang menantikan debut Apriyani/Siti Fadia sejak beberapa bulan lalu. Ia juga menantikan keduanya di All England dan Swiss Open 2022.

Baca Juga: Fantastis! 20 Daftar Harga Raket Bulutangkis Terbaik 2022

“Udah nunggu banget debutnya dari bulan lalu. Tapi gak papa yang penting recovery dulu. Semoga nanti di All England gacor dan sangat sangat ditunggu banget di Swiss Open,” ujarnya

Lain halnya dengan akun atas nama @queenji64 yang mempertanyakan kinerja kepengurusan PBSI. Dirinya bertanya, kenapa di kepengurusan sekarang banyak masalah yang membuat para pemain gagal ikut bertanding. Bahkan, pertanyaan itu merembet ke pengurusan visa dan memprediksi hal itu sebuah kehancuran Badminton Indonesia.

“Agak sedikit bertanya-tanya kenapa di kepengurusan sekarang banyak sekali permasalahan yang bikin pemain gagal ikut bertanding. Terlepas masalah Covid, kemudian cedera, lalu visa, apa ini benar-benar kehancuran badminton Indonesia?,” komentarnya kesal***

Editor: Muhammad Jejen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah