Sementara itu, Fakta unik lainnya datang dari unggulan ketujuh asal Indonesia, kemenangan Jonatan Christie atas finalis kejutan Prannoy H. S. dari India, memberi Indonesia gelar tunggal putra Swiss Terbuka untuk dirayakan setelah 20 tahun.
Baca Juga: Makin Bangga, Ganda Putra Juara Swiss Open 2022, Indonesia Tegaskan Miliki Skuad Terbaik di Dunia
Sebelumnya, Indonesia mendapat gelar Swiss Open yakni lewat Marleve Mainaky yang terakhir menang pada tahun 2002.
Petenis peringkat 8 dunia Jonatan Christie, merengkuh gelar terakhirnya pada 2019 saat Australia Terbuka, Jojo membutuhkan waktu 48 menit untuk mengalahkan penantangnya dari India dan berakhir dengan skor 21-12 dan 21-18 atas kemenangan Jojo.
Baca Juga: Jadi Juara Swiss Open 2022, ini Deretan Penghasilan Pusarla V Sindhu yang Bikin Doi Tajir Melintir
Disisi lain, masih dari Indonesia, Fakta unik lainnya datang dari Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto, sejak Korea Open 2019, Fajar/Rian belum pernah merengkuh gelar juara apapun.
Wakil ganda putra dari Indonesia tersebut, baru bisa memutus puasa gelar setelah mengalahkan pebulutangkis asal Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin dengan skor 21-18 21-19 dalam tempo 40 menit, yang merupakan waktu final terpendek sepanjang sejarah Swiss Open digelar.
Finalis yang kalah tahun lalu, Pusarla V Sindhu memperpanjang rekor takterkalahkan serta dominasinya atas wakil Thailand Busanan Ongbamrungphan.
P.V Sindhu meraih kemenangan ke-16 dalam 17 pertemuan dengan Ongbamrungphan untuk gelar Super 300 keduanya di Tur Dunia HSBS BWF tahun ini.