5 Kritik Pedas Taufik Hidayat yang Bikin Kuping Panas, Tegas dan Vokal Taufik Hidayat Cocok Jadi Ketum PBSI?

- 16 April 2022, 19:52 WIB
Putuskan Keluar dari PBSI, Taufik Hidayat Sentil Ginting hingga Fajar Alfian: Silahkan Saja Kalau Mau Pindah..
Putuskan Keluar dari PBSI, Taufik Hidayat Sentil Ginting hingga Fajar Alfian: Silahkan Saja Kalau Mau Pindah.. /Youtube/Yonex

HALOYOUTH - Sebagai seorang legenda hidup pebulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat memang terkenal tegas, vokal bahkan kadang-kadang emosional jika menyangkut masa depan bulutangkis Indonesia. apakah Taufik Hidayat Cocok Jadi Ketua Umum PP PBSI?

Baru-baru ini Taufik Hidayat secara resmi mengundurkan diri dari staf ahli bidang pembinaan dan prestasi PP PBSI usai dirinya merasa hanya menjadi pajangan dikepengurusan Agung Firman Sampurna.

Polemik pengunduran diri Taufik Hidayat dari kursi staf ahli Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PP PBSI menyulut berbagai masalah yang selama ini ada di tubuh PBSI.

Permasalahan yang sebelumnya tidak pernah didengar publik luas semisal sistem pelatihan, sport science, tidak adanya program bagi daerah, pembinaan serta degradasi dan promosi pelatih dan pemain mencuat kepermukaan.

Baca Juga: Didegradasi PBSI, Firman Abdul Kholik Kini Berprestasi di Eropa, Masuk FInal Dutch International 2022

Melansir Antara, Taufik Hidayat mengaku Sangat kecewa dengan perlakuan yang diterima dirinya saat menjadi satf ahli Binpres PP PBSI.

Menurut Taufik Hidayat, selama berada di kepengurusan PP PBSI ia tak pernah diajak dalam rapat-rapat resmi, mengenai keputusan resmi PP PBSI yang menyangkut pembinaan dan prestasi di tubuh organisasi.

Sebagai Stah Ahli Binpres saya gak pernah diajak rapat, bahkan tidak dimintai masukan saat penentuan atlet maupun pelatih. kalo jadi pajangan buat apa? mending diluar PBSI" kesal Taufik Hidayat sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: 2 Momen Bagas/Fikri Buat Musuh Ketar-Ketir sampai Counter Serangan Pakai Kaki dan Tangan, Nomer 1 Bikin Emosi

Taufik Hidayat juga berharap bahwa organisasi sebesar PP PBSI tentu punya mekanisme yang baik dalam mengelola organisasi ia juga menyayangkan jika dirinya hanya jadi pajangan.

"Sebagai Staf Ahli Binpres minimal ditanya masukan dan pendapatnya, Diterima atau tidak soal usulan, itu, tergantung dari hasil keputusan. jadi ada mekanismenya" Sebagaimana diungkap Taufik Hidayat yang dikutip dari Antara.

Tak hanya itu Taufik Hidayat juga merespon dengan keras soal isu keinginan pindah Fajar Alvian dari PB SGS Bandung ke PB jaya Raya Jakarta yang disinyalir karena urusan bonus.

Baca Juga: Dijagal Samurai Biru, Bagas/Fikri Masih Kantongi 'THR' Fantastis Dari Turnamen Korea masters, ini Nilainya

Bukan kali ini saja Taufik Hidayat membuka masalah yang ada di tubuh PBSI kehadapan publik, berikut inilah deretan kritik Sang legenda hidup Taufik Hidayat yang bakal bikin kuping panas.

1. Kritisi Pemerintah, Menpora dan KONI

Taufik Hidayat memberikan kritik pedas pada pemerintah dan Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI serta Menteri Olahraga karena tidak becus bekerja.

Hal ini berkaitan dengan gagalnya Indonesia menaikan bendera Nasional saat juara Thomas Cup 2020 lalu, Indonesia diketahui terkena sanksi WADA atau World Anti Doping Agency.

Baca Juga: Info Lengkap Badminton Asia Championship 2022: Hasil Drawing, Jadwal Pertandingan dan LINK LIVE STREAMING

Taufik Hidayat mengkrtitik pemerintah, institusi KONI dan Menpora yang lamban, kurang responsif dalam menangani masalah olahraga yang berujung Indonesia terkena sanksi WADA.

2. Sebut Kemenpora Sarang Tikus dan Kotor

Taufik Hidayat menyebut Kemenpora kotor dan korup saat berdiskusi dalam siniar yang dipandu oleg Deddy Corbuzier di Close the door podcast.

Diacara tersebut Taufik Hidayat secara blak-blakan menilai Indonesia nir prestasi karena kementrian pemuda dan olahraga merupakan sarang tikus yang menggrogoti anggaran olahraga Indonesia.

Melalui podcast di kanal YouTube Deddy Corbuzier, juara dunia bulutangkis Taufik Hidayat menyebut di Kemenpora banyak "tikus", alias koruptor, bahkan mengisi separuh gedung Kemenpora.

Baca Juga: Siap Meledak, ini Susunan Skuad Tim Dinamit Denmark Jelang Thomas dan Uber Cup, Riony Mainaky Bilang Begini...

"Saya bilang, mau menteri siapapun, kalau nggak diganti (orang-orang yang bekerja di Kementerian) separuhnya, olahraga akan begitu terus, nggak bakal bisa maju. Itu harus setengah gedung dibongkar, tikusnya banyak banget," tagas Taufik Hidayat dalam video Podcast Deddy Cobuzier tersebut.

3. Kritisi fasilitas Latihan Badminton Indonesia

Melansir PikiranRakyat.comTaufik Hidayat, eks pebulu tangkis Indonesia, mengungkapkan betapa fasilitas badminton yang memadai di Indonesia masih amat kurang.

Taufik Hidayat berpendapat, peningkatan kualitas fasilitas badminton sebenarnya bisa dilakukan jika ada kemauan dari pemerintah selaku pembuat kebijakan.

Sampai saat ini, kata Taufik Hidayat, arena badminton di Indonesia yang bertaraf internasional hanya Istora Senayan.

"(Fasilitas badminton) yang memadai di Istora doang, yang lain gak ada. Di mana? Sekarang, kan, ada standarnya," kata Taufik Hidayat dalam acara talkshow bersama Anang Hermansyah yang diunggah kanal Youtube Ngobrol Asix pada 6 Agustus 2021.

Selain itu Taufik Hidayat juga berharap dan meminta kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung setiap program yang dibuat untuk melahirkan atlet-atlet berkualitas.

Baca Juga: Bagas/Fikri Terhenti di Permpat Final Korea Masters 2022, Warganet: Istirahat Saja Dulu

4. Kritisi Prestasi Tunggal Putra Indonesia yang Jeblok

Bagi Taufik Hidayat, Ginting dan Jojo sudah seharunya mencatatkan gelar juara dengan level yang lebih tinggi seperti Super 1000 bersaing dengan top player.

Sektor tunggal putra Indonesia menjadi perhatian Taufik Hidayat terutama setelah dikeluarkannya kepala pelatih sebelumnya, Hendry Saputra yang keluae dalam promosi dgradasi Pelatnas PBSI tahun ini.

Posisi Hendry kemudian digantikan oleh asistennya, Irwamnsyah yang kini menjalani rangkap dalam perannya.

Melihat ini, Taufik Hidayat mengkritik keras kekosongan kursi di tunggal putra, apalagi sekarang menghadapi Piala Thomas 2022.

Baca Juga: Didegradasi PBSI, Firman Abdul Kholik Kini Berprestasi di Eropa, Masuk FInal Dutch International 2022

Juara Olimpiade Athena 2004 itu berharap PBSI memberika solusi terbaik untuk kepentingan mendongkrak prestasi Ginting Cs.

5. Kritisi Manajemen Organisasi PP PBSI

Setelah memutuskan keluar dari staf ahli Kabid Binpres PP PBSI Taufik Hidayat nampaknya lebih leluasa untuk melancarkan kritik terhadap PP PBSI.

Pasalnya seusai tak lagi menjabat di kepengurusan ketum Agung Firman Sampurna, Taufik Hidayat langsung melancarkan krtitik terhadap PP PBSI.

Salahsatu kritiknya adalah mengenai program pembinaan PP PBSI di daerah di 34 provinsi yang selama ini terkesan diabaikan oleh PP PBSI.

Baca Juga: Aturan Baru Thomas Cup Jadi Sorotan, Legenda Malaysia Sebut Indonesia Beruntung, Media China Ungkap Hal ini

Mengenai pelatih tehnik dan fisik yang ditarik ke pelatnas juga Taufik Hidayat mengkritiknya ia tidak suka jika penarikan tersebut berdasarkan kedekatan.

selain itu Taufik Hidayat juga mengkritisi pola pelatihan dan sport science yanga da di tubuh PP PBSI menurut taufik nampaknya hal ini hanya sebatas wacana karena tidak ada standar yang jelas.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah