Pebulutangkis Malaysia Ini 'Kecewa Berat' Pada BAM Usai Tak Terpilih dalam Skuad Piala Thomas 2022

- 19 April 2022, 12:59 WIB
Soong Joo Ven/ tangkap layar kanal YouTube sports247 youtube channel/
Soong Joo Ven/ tangkap layar kanal YouTube sports247 youtube channel/ /

HALOYOUTH - Pebulutangkis tunggal putra asal Malaysia, Soong Joo Ven merasa kecewa pada asosiasi bulutangkis Malaysia (BAM).

Kekecewaan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya Soong Joo Ven kembali tak terpilih untuk mewakili Malaysia di kejuaraan Internasional.

Sebelumnya pebulutangkis independen ini tak dipilih BAM dalam kuota 4 tunggal putra untuk mewakili Malaysia di kejuaraan bulutangkis Asia (BAC).

Padahal peringkat dunia Soong Joo Ven lebih tinggi dari tunggal putra yang BAM pilih untuk mengikuti BAC.

Baca Juga: 10 Ranking BWF Tunggal Putra Terbaru Usai Korea Masters 2022, Jojo Kokoh, Ginting....

BAM lebih memilih Ali Sadikin yang menduduki ranking 112 dunia, di banding Soong Joo Ven yang berada diperingkat 68 dunia.

Kekecewaan Soong Joo Ven makin menjadi-jadi usai namanya tak ada dalam daftar tunggal putra yang dipanggil BAM untuk mengikuti kamp pelatihan dalam persiapan piala Thomas 2022.

Sedangkan dua pemain independen lain yaitu Lee Zii Jia dan Liew Daren ada dalam daftar tunggal putra yang dipanggil BAM.

BAM lebih memilih memasukan pemain muda seperti Ng Tze Yong, Aidil Sholeh Ali Sadikin, Leong Jun Hao, Ong Ken Yon dan Shaqeem Eiman Shahyar dalam daftar pemain yang dipanggil.

Baca Juga: Update Ranking BWF Terbaru Usai Korea Masters 2022, Bagas-Fikri Melesat Naik, Marcus-Kevin....

Soong Joo Ven mengungkapkan bahwa Ia merasa kecewa pada BAM karena tidak ada uji coba terlebih dahulu dalam daftar pemain yang dipanggil untuk mengikuti kamp pelatihan dalam persiapan piala Thomas 2022.

"Selain pengecualian BAC, saya juga kesal karena tidak ada uji coba untuk memilih pemain terbaik untuk Piala Thomas," ungkap Joo Ven, dikutip Haloyouth.com dari website New Straits Times pada Selasa, 19 April 2022.

Pebulutangkis berusia 26 tahun ini mengatakan bahwa seharusnya BAM adil pada pemain independen.

“Meskipun BAM memiliki hak untuk memilih pemain, badan nasional juga harus adil kepada pemain independen seperti saya dan June Wei karena peringkat kami lebih tinggi dari beberapa pemain nasional," kata pebulutangkis berusia 26 tahun tersebut.

Baca Juga: Live TVRI, Ini Jadwal Siaran Langsung Badminton Asia Championships 2022, Saksikan Bagas-Fikri dkk...

Kemudian, Soong Joo Ven membandingkan apa yang dilakukan federasi badminton India dengan BAM.

"Saya membaca bahwa India akan melakukan uji coba untuk Piala Thomas," ujar Soong.

“Meskipun K. Srikanth dan Lakhsya Sen adalah pilihan otomatis, sisanya akan memperebutkan tempat yang tersisa," Lanjutnya.

"Kenapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?" Tanya Soong.

Lalu Soong menuturkan bahwa sikap BAM yang kurang baik dalam memilih pemain untuk mewakili Malaysia di ajang internasional, sangat berpengaruh pada pemain Independen sepertinya.

Baca Juga: Gambling PBSI di Thomas Cup 2022, Siapa Tandem Kevin Sanjaya Setelah Marcus Gideon Absen?

“Sebagai seorang profesional, saya bergantung pada sponsor untuk bermain di acara BWF. Keputusan seleksi BAM yang tidak masuk akal telah mempengaruhi mata pencaharian saya," kata Soong

"Mengapa? Itu karena sponsor saya saat ini dan calon sponsor di masa depan akan mengharapkan saya untuk naik peringkat dunia dan mewakili negara dalam acara-acara besar, Jelas Soong Joo Ven.

Meski merasa kecewa, Soong Joo Ven tetap menghormati pemain yang telah dipilih BAM.

"Namun, untuk meluruskan, saya tidak menentang mereka yang dipilih," Ujar Soong.

“Saya 100 persen di belakang tim nasional untuk Piala Thomas. Sebagian besar pemain adalah teman dan mantan rekan setim saya, dan saya berharap mereka melakukannya dengan baik," ungkap Soong.

Baca Juga: Tampil di Piala Thomas 2022 dan Sea Games 2022, Loh Kean Yew Tebarkan Ancaman pada Chico Hingga Adinata

Terakhir Soong Joo Ven menuturkan bahwa apabila olahraga telah kehilangan keadilan maka itu tidak lagi baik

"Dalam olahraga, itu semua tentang keadilan, kesenangan dan tantangan. Tapi ketika kamu menghilangkan keadilan dari olahraga, itu tidak lagi menyenangkan dan menantang," tutup Soong Joo Ven.***

Editor: Muhammad Jejen

Sumber: nst.com.my


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah