Selain itu, ia pun juga menjelaskan bahwa faktor lain yang jauh lebih utama dari penyebab merosotnya kualitas tim bulutangkis putri Indonesia adalah 'mentalitas juara'.
"Dan yang paling jadi poin utama di sini adalah Mental Juara. Coba lihat rangking dunia ganda putra Indonesia kita saat - semua senior berada di rangking teratas dunia, jadi mental seorang juara itu pada akhirnya ke transfer ke atlet junior lainnya," terangnya menambahkan.
Kemudian lebih lanjut, pebulutangkis ganda putri peringkat enam dunia itu pun juga menilai bahwa pada akhirnya, pembentukan kualitas para atlet di semua sektor tidak lepas dari peran serta para seniornya.
Ia mengambil contoh pada ganda putra Indonesia, di mana peran Kevin/Gideon, Hendra/Ahsan, dan juga pasangan Fajri, dapat menjadi mentor sparing partner yang baik bagi junior-juniornya, seperti duet 'The Prayer', Bagas/Fikri, dan Leo/Daniel.
"Melihat kualitas PramYere, BagasFikri juga ada LeoDaniel, Ini tidak lepas dari peran senior-senior mereka HendraAhsan, KevinGideon dan FajarRian," ungkapnya menjelaskan.
Di tahun ini, pencapaian terbaik tim bulutangkis putri Indonesia baru terjadi pada gelaran Kejuaraan Beregu Asia atau BATC 2022 yang digelar di Malaysia pada Februari lalu.
Di mana pada kejuaraan tersebut, tim bulutangkis putri Indonesia berhasil keluar sebagai juara, usai mengalahkan tim Korea Selatan dengan skor akhir 3-1.***