Dia mengatakan Axelsen telah menjadi pemain yang lebih dewasa setelah memenangkan Olimpiade 2020 di Tokyo tahun lalu dibandingkan ketika dia menghadapi bintang Eropa sebelumnya.
“Axelsen sekarang lebih sabar, terutama saat reli panjang. Dulu kalau saya berhasil mempertahankan penyampaiannya, dia akan selalu marah,” katanya dalam siaran langsung aplikasi TikTok bersama mantan pemain hebat Indonesia Taufik Hidayat, Rabu.
Senada dengan pandangan Chong Wei, Taufik Hidayat mengatakan selain tinggi 1,94m, smash tajam Axelsen adalah senjata utamanya.
Baca Juga: Absen di Tiga Turnamen Mendatang, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Dikomentari BL China: Minions Hancur
“Pemain lain harus bermain cepat (tempo permainan) dengan Axelsen, latihan ekstra harus dilakukan untuk mengalahkannya,” kata Taufik Hidayat.
Axelsen yang kini berusia 28 tahun telah memenangkan tiga turnamen tahun ini, All England, Indonesian Masters, dan Indonesia Open.
Sementara itu, Chong Wei mengaku dirinya bisa memenangkan lebih banyak turnamen jika masih aktif bermain saat ini.
Ia menjelaskan, persaingan di eranya lebih menantang karena banyak pemain hebat di antaranya juara dari China yakni Lin Dan, Bao Chunlai dan Chen Long serta juara Denmark Peter Gade dan Taufik.
Taufik pun sependapat dengan pandangan Chong Wei yang menyatakan bahwa persaingan lebih ketat saat ia bermain dibandingkan sekarang.