HALOYOUTH - Siapa yang tak kenal Pebulutangkis senior di nomor ganda putra, yang sampai sekarang masih konsisten di dunia bulutangkis? Ya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan salah satu wakil Indonesia yang lolos ke babak final Malaysia Masters 2022, Namun, mereka harus mengakui keunggulan juniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan juga mempunyai julukan khas "The Daddies" julukan khas tersebut diberikan dari para pecinta bulutangkis Indonesia.
Asal mula nama julukan tersebut diberikan kepada ganda putra senior itu, karena usia mereka sudah tidak muda lagi dan status mereka yang sudah menjadi seorang ayah.
Selain itu juga The Daddies dikenal sebagai pebulutungkis yang memiliki gaya permainan yang dingin, tenang, tapi memiliki pukulan yang kuat dan akurat.
Siapa sangka, dari gaya permainannya yang terlihat begitu tenang dan santai, The Daddies juga terlihat memiliki kecerdikan dalam pengembalian bola lawan.
Baca Juga: Kento Momota Beri Pujian Kepada Juara Malaysia Open 2022, Begini Tanggapan Viktor Axelsen
Ketenangan dan kecerdasan yang The Daddies tunjukan ketika bertanding di lapangan membuat mereka banyak dikagumi bahkan disegani pemain kelas dunia.
Hingga sekarang the Daddies masih aktif bermain bulutangkis. Meski, usianya yang sudah tidak muda lagi. Hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan terutama dari sang istri, Sandra Arief.
Sandra Arief menanyakan kepada Hendra Setiawan tentang perasaannya yang jauh dari keluarga bahkan sampai satu bulan.
Baca Juga: Duet Praveen Jordan, Melati Daeva Umbar Pesona Senyum yang Mempesona, Netizen: Cantik Banget
"Bagaimana rasanya satu bulan di luar rumah?," Tanya Sandra Arief seperti yang dikutip dari Kanal YouTube Hendra Setiawan pada 11 Juli 2022.
Hendra juga merasa kesal ketika lama berada di luar rumah, namun di sisi lain juga dia menikmati kondisi apapun itu.
"Kesel juga sih, tapi kan di Swiss kita bisa santai, bisa recovery tenaga," Jawab Hendra
Baca Juga: Luar Biasa, 3 Rekor Lin Dan yang Sulit Terpecahkan Hingga Sekarang
Setelah itu, sang isteri coba membandingkan negara -negara yang pernah Hendra kunjungi.
"Yang paling enak di Inggris, Swiss, atau Korea?," Tanya istri
Hendra pun langsung menjawab, yang paling enak itu di Swiss, Di sana masih bisa menyempatkan untuk jalan-jalan."
Yang paling enak itu di Swiss. Karena, Di sana bisa jalan-jalan ada waktu luang 3 - 4 hari," jawab Koh Hendra
Lanjut, sang isteri terus bertanya tentang pengaruh sorakan ramai dari penonton yang membuat seisi arena pertandingan gemuruh.
"Ketika dalam permainan, otomatis kita mengejar poin-poin untuk unggul, kemudian tiba-tiba penonton bersorak. Apakah sorakan penonton tersebut membuat koh menjadi semangat?," Tanya istri
Dengan santai Henda menjawab pertanyaan itu, yang terpenting memperbesar keunggulan saja sih.
"Engga juga. Kita engga mikir ke arah sana, yang kita pikirkan bagaimana memperbanyak poin saja," jawab Hendra
Setelah beberapa pertanyaan dilontarkan, akhirnya tiba di pertanyaan terakhir dan ini pertanyaan menyangkut motivas Hendra yang masih mau bermain meski usianya sudah tidak muda lagi.
Baca Juga: Dilarang Tanding Oleh BWF, Pebulutangkis Cantik ini Pindah Haluan jadi Foto Model
"Apa motivasi Koko sampai sekarang belum mau pensiun? Padahal secara usia sudah masuk ke 38 tahun," tanya sang isteri
Sambil tersenyum Hendra menanggapi pertanyaan tersebut. Saya masih senang bermain badminton, kemudian saya juga masih semangat dan masih ada target ke depannya.
"Masih senang badminton, masih semangat, masih berkeinginan, masih ada target," jawab Hendra