Network
"Mereka (Ahsan-Hendra) selalu menjadi idola saya dan menjadi inspirasi bagi saya,” lanjutnya.
Sementara itu, Aaron Chia mengagumi sosok Hendra Setiawan baik di dalam maupun d luar lapangan.
"Hendra Setiawan seorang contoh di luar lapangan, terlepas dari menjadi seorang juara Olimpiade dan dunia, dia sangat membumi," terang Chia.
Baca Juga: Buka Praveen Jordan, Melati Daeva akan Berpasangan dengan Pemain Anyar di 2 Turnamen, Siapakah Dia?
"Dia juga seorang pria yang kekeluargaan dan saya pasti bisa belajar satu atau dua hal darinya juga, karena saya ayah dari dua anak," tutup Aaron Chia.
Tumbuh dari kekuatan ke kekuatan Aaron-Wooi Yik kemudian mengalahkan Ahsan-Hendra dalam pertandingan perebutan medali perunggu Olimpiade, juga di Tokyo tahun lalu, sebelum kemenangan bersejarah mereka di dunia bertemu.
Aaron-Wooi Yik, yang belum pernah memenangkan gelar Terbuka sebelum mereka memenangkan Kejuaraan Dunia, bertekad untuk membangun kesuksesan meskipun banyak tantangan menunggu mereka.
Baca Juga: Profil dan Biodata Pai Yu Po, Lawan Berat Gregoria Mariska Tanjung di Babak 16 Besar Japan Open 2022
Akhirnya tekad Wooi Yik untuk belajar dari Ahsan-Hendra dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan karena orang Indonesia adalah contoh yang baik untuk setiap calon pebulutangkis.
Ahsan (34 tahun) dan Hendra (38 tahun) telah memenangkan hampir semua gelar utama yang ditawarkan bersama, seperti Kejuaraan Dunia (2013, 2015, 2019), Asian Games 2014 dan Piala Thomas 2020.
